Kontras: Brimob Langgar HAM di Manokwari

Brigadir Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah Jawa Timur
Sumber :
  • ANTARA/Eric Ireng

VIVAnews - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Papua menyatakan menemukan indikasi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat dalam insiden bentrok antara Brimob dengan warga di Manokwari, 15 September lalu. Kontras meminta Komisi Nasional (Komnas) HAM segera menyelidikinya.

Kontras mengacu pada laporan Lembaga Penelitian, Pengkajian, Pengembangan dan Bantuan Hukum yang menengarai ada unsur sistematis dalam peristiwa itu. Karena itu, Kapolres Manokwari dan Komandan Kompi C Brimob Manokwari mereka nilai harus bertanggung jawab.

Pengakuan Jujur Pelatih Korea Selatan U-23 Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23

"Sinyalemennya, tindakan personil Brimob di lapangan, sesuai dengan perintah atasan. Jadi institusi harus bertanggung jawab serta mengakui kesalahan," kata Koordinator Kontras Papua, Johanes Harri Maturbongs, Senin, 20 September 2010.

Menurut Kontras, insiden ini bermula saat anggota Brimob melakukan penyisiran. Bukannya berupaya menenangkan situasi, kata Harri, Brimob malah memancing kemarahan warga dengan melepas tembakan secara membabi buta.

"Kenapa aparat malah terpancing dengan aksi kekerasan yang terjadi. Mestinya mereka berupaya meredam," Harri menyesalkan. "Jika memang salah prosedur harus dipertanggungjawabkan."

Harri juga mendesak agar persoalan hukum dalam peristiwa ini tidak dikaburkan dengan isu ganti rugi bagi keluarga korban. ''Ganti rugi penting, tapi yang lebih penting penegakan hukum," ia menandaskan.

Komposisi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran Tunggu Penetapan Resmi KPU

Tuduhan itu sebelumnya disanggah Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri. Menurut Bambang, Brimob ketika itu berusaha menolong dan menyelesaikan masalah kecelakaan sepeda motor. "Jangan lihat penembakannya dulu. Pelaku penabrakan lari ke kantor Brimob yang kemudian ditolong."

Brimob lalu mendatangi massa untuk menenangkan situasi. Namun, warga yang mengejar pelaku penabrakan malah meminta uang kepada anggota Brimob dan tak dikabulkan. "Anggota Brimob malah dipukuli sampai luka. Padahal, Brimob berniat membantu," kata Bambang.

Karena itu, anggota Brimob kemudian terpaksa menembak kaki sejumlah perusuh. "Brimob ingin membantu. Jadi, bukan penembakan," tegasnya.

Jeno NCT Ulang Tahun ke-24! Fakta Menarik Sang 'Kapten' NCT yang Jarang Diketahui

Seperti diberitakan sebelumnya, dua warga tewas dalam insiden ini, yang berawal dari kecelakaan sepeda motor. Naftali Kuan tewas tertembak sedangkan Septianus Kuan meninggal dunia terjatuh ke jurang. Seorang wanita juga tertembak, kondisinya kini kritis. Insiden itu sempat melumpuhkan Manokwari karena warga mengarak jenazah korban ke kantor Bupati. (Laporan: Banjir Ambarita, Papua | kd)

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas.

PAN Siapkan Bima Arya dan Desy Ratnasari untuk Pilgub Jabar

PAN terbuka untuk berkoalisi dengan partai lain pada Pilkada serentak 2024.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024