Situasi Manokwari Pasca Bentrok Brimob-Warga

Papua dan Irian Jaya
Sumber :
  • papua.go.id

VIVAnews - Kota Manokwari, Papua Barat kemarin mencekam, pasca bentrok antara masyarakat dan oknum Brimob yang menewaskan dua warga, Rabu 19 September 2010 malam.

Namun, kondisi Manokwari hari ini berangsur membaik. Sejumlah toko dan pusat perbelanjaan kembali buka.

''Situasi sekarang aman, aktivitas perkantoran  dan pertokoan sudah berjalan normal, lalu lintas juga sangat lancar. Tidak ada lagi konsentrasi massa seperti kemarin,''ujar Roy Sibarani salah seorang warga Manokwari, saat dihubungi VIVAnews, Jumat 17 September 2010.

Ditambahkan Sibarani, konsentrasi aparat keamanan terutama TNI di sejumlah obyek vital dan tempat keramaian juga tidak terlihat lagi.

"Tidak seperti kemarin, saat ini aparat tidak lagi terlihat siaga di sejumlah titik yang dianggap rawan jadi sasaran amuk massa, meski masih ada satu dua personil yang lalu lalang sifatnya hanya patroli,'' ungkapnya.

Akses dari jantung Kota Manokwari menuju bandara Rendani juga sangat lancar, berbeda dengan kemarin, jalan sempat di palang ratusan massa.

Namun, Kapolres Manokwari AKBP Bambang Ricky saat dikonfirmasi, telepon selulernya tidak aktif. Juru bicara Polda Papua Kombes Wachyono selulernya juga tidak aktif

Bentrok Brimob-warga terjadi Rabu malam sekitar pukul 19.30 WIT. Saat itu terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalan Esau Sesa, Manokwari Selatan.

Seorang pejalan kaki ditabrak motor. Lalu warga yang berada di lokasi melihat pengendara motor kabur ke arah markas Brimob yang tidak jauh dari tempat terjadinya kecelakaan.  Puluhan warga kemudian menuju markas Brimob, di sana terjadi percekcokan.

Warga lantas memanah dua anggota Brimob masing-masing Brigadir Amri dan Ismail. Akibatnya, oknum anggota Brimob mengamuk dan menyisir perkampungan di sekitar lokasi kecelakaan.

Oknum Brimob kemudian menembaki warga disekitar secara membabi buta. Dua warga, Naftali Kuan dan Septianus Kuan tewas. Sementara warga bernama Antipeniman kritis.

Massa yang tak terima kemarin mengamuk dan memblokir jalan menuju Bandara Rendani Manokwari. Massa juga sempat mengarak jenazah Septinuas Kuan ke kantor DPRD Manokwari.

Di kantor Bupati Manokwari, massa menunutut ganti rugi Rp30 milliar, seluruh biaya pemakaman korban ditanggung Kapolres.

Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024

Mereka juga menuntut Brimob angkat kaki dari Manokwari, tanah Markas Brimob harus ditarik dan jangan digunakan lagi sebagai markas. (umi)

Laporan: Banjir Ambarita| Papua

Gibran Diberi Wejangan Ma'ruf Amin: Presiden dan Wakil Presiden Harus Kompak
Ilustrasi laboratorium.

Industri Laboratorium Makin Kinclong, Lab Indonesia 2024 Soroti Hal Ini

Pameran teknologi dan peralatan laboratorium terbesar di Asia Tenggara dan satu-satunya di Indonesia, Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024