Awas, Penculik Anak ala Hollywood Berkeliaran

Korban penculikan, Aaron Ken Sucitro (7)
Sumber :
  • SP/Syarif Abdullah

SURABAYA POST– Aksi penculikan anak di Surabaya terjadi kembali. Korban terbaru adalah siswa IPH East Surabaya, Aaron Ken Sucitro, yang diculik Kamis 2 September saat pulang sekolah.

Aksi penculik yang menggunakan gaya ala film action besutan Hollywood, Amerika dengan menabrak mobil orangtua korban ini pun mulai meresahkan masyarakat. Apalagi, hingga berita ini diturunkan, kepolisian belum juga menemukan titik terang.

Guru Besar Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH Unair) Prof. Dr. Didik Endro Purwoleksono, SH.MH mengatakan munculnya modus baru ini harus segera diwaspadai oleh polisi.

Apalagi, para penculik yang menggondol korbannya juga merupakan hal baru dan belum pernah terjadi di Surabaya.

Seperti diketahui 30 Agustus lalu, di Surabaya juga sempat terjadi penculikan terhadap tiga siswa SDN Dukuh Kupang VIII , beruntung karena orangtua mengetahui sehingga bisa digagalkan.

“Yang pasti, ada beberapa indikator yang melatarbelakakangi timbulnya penculikan atau kejahatan kriminal yang dilakukan seseorang atau model jaringan. Faktor lain adalah factor ekonomi seperti kasus sebelumnya, dan diantaranya adalah ancaman yang bisa terjadi pada korban dan orang dekat korban,” jelasnya saat dihubungi Jumat (3/9) siang.

Menurutnya, aksi kejahatan tersebut bisa juga dipengaruhi adanya persaingan yang berbuntut perseteruan hingga kekerasan. Ia juga menduga, model yang dilakukan penculik sudah terkonsep rapi dengan skenario yang sudah terpola jauh hari sebelumnya.

“Bisa jadi, mereka adalah pemeran dari sindikat penculikan yang memiliki jaringan. Dan, mereka sudah sangat paham tentang seluk beluk dari korban yang akan diincar,” katanya.

Hal senada juga dipaparkan Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Anom Wibowo terkait modus baru yang dilakukan oleh para penculik. Menurutnya, gaya konvensional yang biasanya itu menggunakan iming-iming barang atau uang.

“Tapi, penculik ini sengaja menabrakkan mobilnya ke mobil korban. Gaya seperti ini hanya ada di kawasan benua Amerika,” katanya.

Kasus penculikan Aaron Ken Sucitro (7), telah ditangani Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya. Sayangnya, hingga kini polisi belum berhasil mengungkap keberadaan penculik yang membawa anak bos PO. Jaya Utama (JU), Handoko, warga Perumahan Araya Galaxy Bumi Permai Blok H 2/6 Surabaya.

“Anak itu diculik di kawasan Jembatan MERR, dekat dengan kampus Stikomp. Dan belum ada petunjuk atau titik terang dari kasus penculikan terhadap Aaron Ken Sucitro (7),” kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Anom Wibowo, Jumat  3 September pagi.

Anom mengatakan, kasus penculikan anak seorang pengusaha otobus di Surabaya itu saat ini masih dalam proses penyelidikan. Polisi masih berupaya mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk mencari petunjuk tentang ciri dan motif kawanan penculik yang diduga berjumlah 4 orang.“Tapi memang, modus penculikan terhadap Aaron ini tergolong baru. Sebelumnya, tidak pernah ditemukan modus seperti ini di Surabaya,” jelas Anom.

Anom mengakui, masih kesulitan untuk mendapat petunjuk dari kasus penculikan tersebut. Pasalnya, saksi keluarga yang seharusnya bisa memberikan keterangan yang dibutuhkan terkesan menutup diri.

“Mungkin dari situ bisa menguak petunjuk untuk pengungkapan kasus. Tapi, kesannya mereka tertutup. Itu yang menjadi kendala,” katanya.

Saat mendatangi rumah korban di Perumahan Araya Galaxy Bumi Permai H2/6, Surabaya polisi juga belum juga berhasil menggali keterangan dari keluarga korban. Menurutnya, keluarga korban terkesan selalu menghindar saat polisi akan menanyakan berbagai hal terkait penculikan Aaron.

 Namun, Anom meyakini, pihaknya masih bisa meminta keterangan ke sejumlah saksi yang mengetahui awal terjadinya penculikan di kawasan Rungkut tersebut. Bahkan, jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Surabaya telah menurunkan beberapa anggotanya untuk menelusuri jejak pelaku.

“Karena, ini merupakan kasus besar, maka kami menurunkan tim untuk menyelidiki kasus. Sebenarnya, sudah ada beberapa petunjuk tetapi belum bisa kita ungkapkan,” cetus Anom Wibowo.

Informasi yang dihimpun, peristiwa penculikan terjadi pada Rabu (1/9) sekitar pukul 14.30 menimpa siswa IPH East Jalan Kedung Baruk 164, Surabaya, Aaron Ken Sucitro yang masih berusia 7 tahun.

Saat peristiwa berlangsung, Aaron dalam perjalanan pulang dari sekolah. Seperti biasa, ia dijemput oleh Eko, sopir pribadinya dengan menggunakan mobil Honda Jazz warna putih.

Tepat di lokasi kejadian, di kawasan Jembatan MERR, dekat kampus Stikomp,  perjalanannya dihentikan oleh sekelompok orang yang diduga 4 orang. Kawanan tak dikenal itu sengaja menabrakkan mobil Toyota Avanza nopol L 1890 EQ warna hitam ke mobil korban.

“Waktu sopirnya keluar dari mobil menemui pelaku, rekan pelaku lainnya masuk ke dalam mobil dan memaksa membawa Aaron keluar dari mobilnya. Sesaat kemudian, mereka pergi meninggalkan sopir dan mobil korban yang ditabrak pelaku,” jelas Anom.

Sayangnya, upaya polisi dengan mendatangi rumah korban yang luas tidak membuahkan hasil. Petugas yang datang untuk mencari keterangan dari keluarga korban hanya menemukan dua mobil yang terparkir di garasi dan seorang perempuan paruh baya.

Denny Sagita, Anggraeni Prajayanti, Nirmala Ali & Syarif Abdullah

Live World Boxing Welter Super WBO dan WBC, Tszyu vs Sebastian Fundora Tayang Akhir Pekan di tvOne
Nassar

Berduka Atas Meninggalnya Ayah Nassar, Inul Daratista Beri Doa Terbaik

Rekan-rekan artis Nassar ikut merasa berduka, salah satunya adalah Inul Daratista.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024