VIVAnews - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali meletus pada pukul 04.30 Wib, Jumat, 3 September 2010. Letusan itu merupakan yang terkuat sejak gunung ini pertama kali meltup pada 29 Agustus 2010 lalu.
"Letusan ini mengeluarkan asap hitam yang cukup tebal. Suara gemuruh dan getarannya terdengar dan terasa hingga radius 8 kilometer," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Surono saat dihubungi VIVAnews.com.
Bahkan, kata Surono, semburan abu mencapai ketinggian 3.000 meter, lebih besar dari yang sebelumnya hanya 2.000 meter.
Meski demikian, diharapkan, letusan yang baru saja terjadi akan menjadi yang terakhir. "Biasanya yang terbesar itu akan mengakhiri letusan. Saya harapkan demikian," ujarnya. "Secara ilmiah, munculnya kubah lava seperti ini biasanya menjadi akhir dari kegiatan vulkanik gunung berapi."
Ditambah lagi, letusan yang mengeluarkan asap tebal itu, bisa menimbulkan kubah lava baru di puncak gunung. Pertanda ini, menunjukkan tidak akan ada lagi letusan gunung susulan.
Pembentukan kubah lava baru di tengah kawah saat ini, atau biasa juga disebut sebagai 'kubah penutup', diharapkan akan mengakhiri erupsi. Fenomena ini lazim terjadi di gunung-gunung berapi di Indonesia.
Meski demikian, itu bukan berarti wilayah di kaki Gunung Sinabung sudah aman. Daerah ini tetap berstatus 'awas', sambil menunggu kesimpulan dari hasil pengamatan terakhir tim vulkanolog. (kd)
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.
