- VIVAnews
VIVAnews - Pemerintah Malaysia turut memantau perkembangan aktivitas Gunung Sinabung di Sumatra Utara, yang beberapa kali meletus sejak akhir pekan lalu. Asap maupun hujan abu dari letupan gunung itu berpotensi mengganggu penerbangan internasional.
Deputi Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin, yang mengetuai Komite Manajemen Bencana Alam, mengatakan pihaknya juga memantau dampak letusan gunung Sinabung. "Kami tidak dapat menganggap enteng karena itu bisa berpengaruh pada penerbangan dan penduduk," kata Muhyiddin, Senin 30 Agustus 2010, seperti dikutip harian The Star.
Sebelumnya, Menteri Transportasi Kong Cho Ha, Minggu kemarin mengatakan bahwa letusan gunung Sinabung belum sampai mengganggu kegiatan penerbangan komersil di Malaysia maupun di Indonesia.
Juru bicara Malaysia Airlines juga mengatakan bahwa layanan penerbangan dari Malaysia ke Medan--kota terdekat Gunung Sinabung--masih beroperasi secara normal.
Sementara itu, Departemen Meteorologi Malaysia mengungkapkan bahwa pihaknya di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur juga terus memantau situasi, terutama arah angin dari Sumatra Utara.
Bila arah angin berubah dan berembus dari barat daya, maka letusan gunung akan berpengaruh ke sejumlah wilayah di Malaysia - seperti di negara bagian Perlis, Kedah, Penang dan Perak. Kualitas udara dan jarak pandang bisa berpengaruh.
Sampai Senin, 30 Agustus 2010, pukul 18.00 WIB, letusan Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, telah menewaskan dua orang. Juga, telah membuat 30.052 jiwa yang tersebar di delapan kecamatan di kaki gunung itu, mengungsi. (kd)
Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pekerjaan rumah bidang kesehatan di Indonesia diantaranya penanganan stunting. Menurut dia, angka stunting memang saat ini sudah
