PMI Tambah 10 Ribu Masker Bagi Warga Sinabung

Gunung Sinabung, Sumatera Utara
Sumber :
  • PMI Sumatera Utara/Bambang

VIVAnews – Pagi ini, tim Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sumatera Utara berencana membagikan 10.000 masker lagi untuk penduduk desa yang mengungsi akibat letusan Gunung Sinabung.

Tujuannya agar penduduk terhindar dari debu dan racun belerang seiring dengan keluarnya semburan lahar baru Gunung Sinabung pada pukul 06.30 WIB, tadi.  Demikian dinyatakan Harliandi Mahardhika, Kepala Bidang Pelayanan Sosial dan Kesehatan Masyarakat PMI Provinsi Sumatera Utara kepada VIVAnews.com, Senin 30 Agustus 2010.

“Sekarang ini, jumlah pengungsi mencapai sekitar 18 ribu orang, masker yang kami bagikan ini merupakan tambahan. Karena, sebelumnya kami telah membagikan sekitar 20 ribu masker,” katanya.

Masker itu akan dibagikan di 16 titik tempat penampungan pengungsi, antara lain di area Jambur Lige, Kota Kabanjahe, yang merupakan lokasi terbanyak jumlah pengungsinya, yakni sekitar empat ribu orang.

Saat ini, relawan tim PMI juga terus bersiaga penuh sekitar Gunung Sinabung. Mereka di sana untuk berjaga-jaga dan memantau serta menilai detail situasi terakhir di sekitar Gunung Sinabung.

Rencananya, kata Harliandi, PMI Provinsi Sumatera Utara akan menambah tiga relawan dari Medan ke sekitar lokasi. 

“Mereka akan menilai kebutuhan apa saja yang sebenarnya dibutuhkan pengungsi,” kata Harliandi. “Kami juga siapkan logistik, tapi karena harus tunggu laporan kebutuhan dulu dari lapangan, sekarang belum berani bilang apa yang mau dikirimkan ke lokasi.”

Gunung Sinabung mengeluarkan asap tebal berupa debu vulkanik sejak Jumat kemarin. Aktivitas terus meningkat dalam beberapa saat terakhir, beberapa kali gunung ini memuntahkan lahar panas dan memaksa lebih banyak lagi warga angkat kaki dari rumahnya.

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Ungkap 2 Hal yang Dilakukan Guna Mencegah Korupsi

Laporan PRB | Karo | Sumatera Utara

Mata uang Indonesia, Rupiah

BI Catat Uang Beredar Maret 2024 Rp 8.888 Triliun, Naik 7,2 Persen

Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2024 tumbuh lebih tinggi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024