- Antara/Irsan Mulyadi
VIVAnews - Letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara diperkirakan tidak berkembang menjadi ledakan dahsyat. Perkiraan itu berdasarkan analisis sejumlah ilmuwan dan ahli vulkanologi.
"Menurut pemantauan ahli, gunung api ini (Sinabung) tidak akan ada ledakan dahsyat," kata Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Sangap Surbakti, ketika dihubungi VIVAnews di Jakarta, Minggu 29 Agustus 2010.
Saat ini, menurut dia, pemerintah pusat melalui koordinasi pemerintah daerah setempat masih berkonsentrasi dalam proses evakuasi. "Sampai saat ini, ada satu warga yang meninggal karena gangguan pernafasan," tuturnya.
Namun, Sangap menambahkan, belum diketahui nama serta usia warga yang meninggal tersebut. "Jenis kelamin laki-laki," ujarnya.
Menurut dia, keluhan warga korban letusan Gunung Sinabung umumnya menderita iritasi mata dan gangguan pernafasan karena asap serta debu. "Mereka sudah ditangani tim medis di pendopo rumah dinas bupati Tanah Karo, Jumat sore," ujarnya.
Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, dia menjelaskan, juga akan bertolak ke Tanah Karo sore ini untuk mengoordinasi dan memantau kondisi terakhir penanganan bencana.
Sebelumnya, pemerintah memprioritaskan evakuasi warga yang tinggal sekitar enam kilometer dari kaki Gunung Sinabung. "Mereka yang tinggal di desa-desa di lokasi itu wajib dievakuasi," ujarnya.
Sangap menjelaskan, pemerintah ingin memastikan proses evakuasi berjalan tertib dan menjaga warga tidak panik. Sedangkan bantuan yang diberikan pemerintah di antaranya pendirian dapur umum, masker, serta obat-obatan dan tim medis. (hs)
Nissan Kembangkan Baterai Canggih untuk Mobil Listrik
Nissan belum lama ini mengumumkan langkah baru dalam pengembangan baterai solid-state, dengan memamerkan jalur produksi uji coba di Pabrik Yokohama. Jalur produksi ini me
