Try Sutrisno: Ingat, Malaysia adalah Tetangga

Try Soetrisno.
Sumber :
  • VivaNews/ Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Mantan Wakil Presiden RI Try Sutrisno mengingatkan agar berbagai persoalan dan gesekan antara Indonesia dan Malaysia diselesaikan secara bijak.

Respon Han So Hee Soal Reaksi Hyeri: Memang Lucu Pacaran Setelah Putus?

"Ingat, Malaysia adalah negara tetangga kita yang (secara geografis) tidak bisa digeser. Jadi penyelesaian terkait masalah apapun antarkedua negara harus bijak," ujarnya.

Hubungan Indonesia dan Malaysia memang kembali memburuk setelah insiden kelautan di Bintan, Kepulauan Riau. Saat itu, tiga staf Dinas Kelautan dan Perikanan Indonesia menangkap tujuh nelayan Malaysia yang melakukan illegal fishing di perairan Malaysia.

Namun, saat menggiring ketujuh nelayan tersebut, Kapal Patroli Malaysia menghadang mereka dan mengeluarkan tembakan peringatan dua kali agar para nelayan tersebut dikembalikan ke Malaysia. Akhirnya, ketiga staf DKP Indonesia itu ikut Kapal Patroli Malaysia, sementara ketujuh nelayan Indonesia tetap ditahan oleh Indonesia.

Kini, staf DKP maupun nelayan Malaysia telah kembali ke negara masing-masing, mencuatkan isu barter yang telah dibantah keras oleh Kementerian Luar Negeri serta Kementerian Kelautan dan Perikanan. Saat ini, Komisi I DPR pun masih menggelar rapat dengan Menlu untuk mengetahui duduk perkara yang sebenarnya atas insiden tersebut.

"Jangan emosi. Kalau rakyat terbawa emosi dan melakukan aksi bakar-bakaran, yang rugi ya kita juga," kata Try usai Audiensi Forum Komunikasi Purnawirawan TNI-Polri dengan Pimpinan MPR di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 25 Agustus 2010.

Gesekan antara Indonesia dan Malaysia semakin memanas. Indonesia telah menyampaikan nota protes diplomatik keras kepada pemerintah Malaysia atas pelanggaran yang terjadi di perairan Indonesia. Namun, aksi kelompok tertentu di Indonesia yang melempar kotoran ke Kedubes Malaysia dan menginjak-nginjak bendera Malaysia, membuat Malaysia balik menyampaikan protes kepada Indonesia.

"Ingat, Indonesia dan Malaysia juga sama-sama dua negara pendiri ASEAN. Kemenlu harus melakukan semua pendekatan yang dilandasi oleh sejarah hubungan Indonesia-Malaysia, mulai sebelum era konfontrosi dahulu (pada zaman Bung Karno), saat era konfrontasi, hingga sesudah era konfrontasi," tutur Try.

Wapres di masa pemerintahan Soeharto itu menilai diplomasi Indonesia tidak bisa disebut lemah. "Dalam diplomasi, ada yang bersifat terbuka dan tertutup, direct dan indirect (langsung dan tidak langsung)," kata Try. Ia pun berpesan agar Kemenlu menunjukkan langkah-langkah yang lebih konkret.

Ketua Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK

Ketua Tim Hukum pasangan calon Presiden Ganjar Pranowo dan calon Wakil Presiden Mahfud MD, Todung Mulya Lubis mengungkap alasan Risma hingga Sri Mulyani dihadiri di MK.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024