Jamaah Syatariyah Tarawih Perdana Malam Ini

makam Syekh Burhanuddin di Ulakan Tapakis, Padang
Sumber :
  • Eri Naldi | VIVAnews

VIVAnews  - Setelah melakukan prosesi rukyat dengan mata telanjang di Pantai Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, jamaah tarikat Syatariah menggelar tarawih perdana. Besok, Jumat 13 Agustus 2010, pengikut aliran ini mulai berpuasa.

Penetapan 1 Ramadan pada Jumat ini terbilang terlambat dari ketetapan pemerintah yang memutuskan 1 Ramadan 1431 Hijriyah pada 11 Agustus 2010. Keputusan ini diambil jamaah tarekat Syatariah setelah menggelar prosesi melihat bulan di Ulakan—daerah yang menjadi makam ulama penyebar tarekat Syatariah di Sumbar Syekh Buhanuddin.

Rukyat dimulai sekitar pukul 17.00 WIB dan para jamaah juga menggelar salat magrib di Pantai Ulakan. Saat melakukan rukyat, cuaca cerah sebelum akhirnya dimendung tipis menggayut, sehingga mempermudah untuk melihat bulan.

Sesudah salat Magrib, bulan sabit terlihat menggantung di arah barat. Bulan yang dapat dilihat dengan mata telanjang ini menandakan Ramadan telah masuk bagi jamaah tarikat Syatariyah.

Rukyat untuk menetapkan 1 Ramadan tahun ini, dilakukan di beberapa titik di Sumbar yakni di Agam, Pesisir Selatan, Sijunjung, dan Koto Tuo (Padang Panjang). Di Padang, bulan sabit juga terlihat jelas. Jamaah tarekat Syatariyah menggelar tarawih di Musala Miftahul Istiqamah, Pulau Koto, Pasar Baru.

Perbedaan keyakinan tentang penetapan 1 Ramadan tidak terjadi kali ini saja. Tarikat Syatariyah kerap terlambat untuk memulai puasa.

Berlawanan dengan Syatariah, tarikat Naqsabandiyah cenderung mengandalkan hisab atau menghitung peredaran bumi sehingga bisa menentukan kapan Ramadan dan Syawal untuk lima tahun ke depan. Karena kebiasaan itu, Naqsabandiyah selalu memulai puasa lebih awal. Sedangkan tarikat Syatariyah lebih mementingkan rukyat dengan melihat hilal.

Tarikat Syatariyah memiliki pengaruh yang kuat dalam budaya keseharian masyarakat Minangkabau. Sejumlah tradisi yang tertuang pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Syatariyah seperti masa berkabung dan berdoa mulai 7 hari hingga 100 hari, masih bertahan hingga kini di sejumlah daerah.

Menurut Tuanku Ali Imran, Imam Syatariyah Ulakan menentukan awal ramadhan dilakukan dengan metode taqwin kamsiyah. “Jika hilal tidak terlihat penetapan awal Ramadan diputuskan dalam sidang itsbat,” ujarnya. (umi)

Laporan Eri Naldi | Padang Pariaman

Tenang Hadapi DBD! Menkes Pastikan RS Siap Tangani Pasien, Ini Imbauannya untuk Masyarakat
Apel persiapan keberangkatan bantuan kemanusiaan Indonesia ke Gaza

Tak Dapat Izin, Bantuan Kemanusiaan RI untuk Gaza Diterjunkan AU Yordania

 Bantuan kemanusiaan Indonesia via udara atau airdrop untuk warga Gaza, Palestina, diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Hercules C-130 J milik TNI Angkatan Udara

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024