Ramadan Waktu Baik Raih Untung di Bursa

Reaksi para pialang saham setelah Kongres Setujui US$700 Miliar
Sumber :
  • AP Photo/Richard Drew

VIVAnews - Menurut sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari University of New Hampshire (UNH), selama bulan suci Ramadan, pendapatan saham hampir sembilan kali lebih tinggi di negara-negara mayoritas muslim daripada pada bulan lain di tahun ini.

Menurut laman oneindia.in, hal itu menunjukkan bahwa Ramadan memiliki dampak positif pada psikologi investor dan meningkatkan optimisme investor dalam mengambil keputusan berinvestasi.

Ahmad Etebari, pengamat keuangan dan ketua Departemen UNH jurusan Akuntansi dan Keuangan mengatakan bahwa selama bulan Ramadan ini, keuntungan yang diterima investor sudah mencapai 38,09 persen, dibandingkan keuntungan sepanjang sisa tahun ini yang diprediksi sebesar 4,32 persen.

Hal itu merupakan hasil survei terhadap lebih dari 1,5 miliar Muslim di seluruh Dunia dan diikuti 14 negara berpenduduk muslim dominan selama bertahun-tahun (1989-2007): Oman, Turki, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Pakistan, Yordania, Mesir, Maroko, Tunisia , Malaysia, Bahrain, Indonesia, dan Arab Saudi.

Etebari dan rekan penelitinya kembali melakukan survei terhadap 14 negara-negara Muslim tersebut mengenai keuntungan yang diperoleh dari transaksi saham selama bulan Ramadan.

"Kami percaya bahwa efek Ramadan terbaik dapat dijelaskan oleh perubahan dalam psikologi investor. Ramadan adalah bulan religius yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan umat Islam. Selain puasa dan doa, Ramadan mempromosikan meningkatkan kesadaran sosial dan hubungan yang lebih dekat dengan Allah dan dengan sesama muslim lain di seluruh dunia," kata peneliti itu.

"Berdasarkan pengalaman, Ramadan menimbulkan rasa solidaritas di kalangan umat Islam, meningkatkan kepuasan mereka akan kehidupan dan mendorong meningkatnya keyakinan. Optimisme ini mempengaruhi sentimen investor dalam mengambil keputusan meningkatkan investasinya. Itu yang kami temukan," tambah Etebari.

Para peneliti tersebut juga melakukan penelitian mengenai alasan lain yang dapat mempengaruhi para penduduk Muslim itu bertransaksi saham selama Ramadan. Mereka memeriksa apakah efek itu akibat adanya likuiditas pasar, jangka waktu periode puasa harian, atau kalender tetap anomali dan lainnya. Namun, tidak ada yang tampaknya memberikan jawaban.

"Para investor sepertinya mencari keuntungan cepat. Di dunia Muslim, mereka nampaknya harus mencoba mencari keuntungan di bulan puasa, yaitu membeli saham sebelum awal Ramadan dan menjual pada akhir bulan suci itu atau lebih baik segera setelah Idul Fitri. Tentu saja, ada biaya dalam transaksi yang perlu diperhitungkan, namun biaya tersebut tidak terasa dibandingkan dengan keuntungan yang akan diperoleh," kata peneliti itu.

Alternatif lain, Etebari menambahkan, investor bisa juga memulai strategi yang lebih pasif dengan cara menunda penjualan sampai akhir bulan suci atau mempercepat waktu pembelian di awal. (kd)

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada Lukman membela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024