VIVAnews - Aburizal Bakrie mempersilahkan penegak hukum memeriksa dugaan penyuapan PT Kaltim Prima Coal (KPC) ke Gayus Tambunan. Tanggapan disampaikan Ical menanggapi kesaksian tersangka kasus mafia pajak Gayus Tambunan yang menyebut KPC memberi Rp 5 miliar sebagai imbalan pembebasan pajak.
"Silahkan saja diperiksa. Saya kan tidak ada di situ. Silahkan diperiksa benar atau tidak," katanya di sela-sela ramah tamah Penghargaan Achmad Bakrie 2010, Rabu, 4 Agustus 2010.
Ia mempersilakan aparat untuk memeriksa karena yakin tudingan itu keliru. Ia yakin karyawan PT KPC adalah pekerja profesional yang taat aturan hukum. Sebelumnya, Aburizal menegaskan bahwa perusahaan itu merupakan perusahaan publik.
Aburizal yakin para karyawan PT KPC merupakan orang-orang yang profesional sehingga tidak akan melakukan perbuatan melanggar hukum tersebut. "Orang bisa ngomong kan karena lidah tidak bertulang," katanya.
Pernyataan Aburizal menanggapi kesaksian Gayus di persidangan terdakwa AKP Sri Sumartini di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 3 Agustus 2010. Gayus mengaku menerima uang dari KPC melalui perantara konsultan pajak, Alif Kuncoro, sebesar US$ 500 ribu atau sekitar Rp5 miliar. (sj)
Laporan: Dian Widyanarko
OJK Cabut Izin usaha BPRS Saka Dana Mulia Kudus
Pencabutan itu dilakukan OJK itu sebagai tindakan pengawasan untuk menjaga dan memperkuat industri perbankan serta melindungi konsumen.
