Penghargaan Achmad Bakrie

Sjamsoe'oed Sadjad, Bapak Benih Indonesia

Sjamsoe'oed Sadjad
Sumber :
  • gasbio.wordpress.com

VIVAnews - Penghargaan Achmad Bakrie 2010 bidang teknologi diberikan kepada Sjamsoe'oed Sadjad.

Berdasarkan buku hasil penjurian dari Freedom Institute, Sjamsoe'oed layak menerima karena telah merintis pengembangan ilmu dan teknologi benih di Indonesia.

"Ia membangun laboratorium produksi, penyimpanan dan analisa benih tanaman pangan yang disesuaikan dengan kondisi alam dan kebutuhan Indonesia," tulis buku juri Freedom Institute, Rabu 28 Juli 2010.

Rintisan Sjamsoe'oed dinilai ikut mengilhami sejumlah sarjana dan lembaga pertanian yang menggarap perbenihan dengan teknologi maju.

Sembari mengupayakan tumbuhnya industri benih modern Indonesia, dia menghendaki agar ada strategi pembangunan pertanian yang mampu menopang kedaulatan pangan tanah air.

"Karya-karya tulisnya menyentuh berbagai aspek pertanian, sosial, ekonomi, dan politik. Untuk dedikasinya yang menonjol, dari Asosiasi Perbenihan Indonesia, Sjamsoe’oed Sadjad beroleh gelar penghormatan Bapak Benih Indonesia."



Sjamsoe'oed Sadjad lahir di Madiun, Jawa Timur, 24 Juni 1931. Sesudah tamat dari SMA Budi Utomo Jakarta, ia mendaftarkan diri ke Universitas Indonesia dan lulus dengan gelar Insinyur pada Fakultas Pertanian. Ia melanjutkan studi di Mississippi State University dan lulus dengan gelar Master dalam Teknologi Benih.

Gelar Doktor diperoleh di Ilmu Pertanian dari Institut Pertanian Bogor berdasar penelitian Teknologi Benih dan disertasinya pada tahun 1972.

Profesinya sebagai pegawai negeri dimulai pada tahun 1957 dengan kedudukan Asisten Dosen pada Departemen Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Indonesia -- yang  selanjutnya menjadi Institut Pertanian Bogor --  sampai pensiun sebagai Guru Besar pada tahun 1996.

Kemudian, oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan diangkat sebagai Guru Besar Emeritus pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (1996-sekarang).

Sejak 1997 hingga 2005, ia menjabat sebagai Guru Besar Tetap pada Fakultas Pertanian, Universitas Slamet Riyadi, Solo.

Jabatan struktural yang pernah ia emban adalah Kepala Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Ketua Departemen Agronomi, dan Dekan Fakultas Pertanian --  semua pada Institut Pertanian Bogor.

Sjamsoe'oed cukup produktif dalam menulis dan mempublikasikan makalah ilmiah dan artikel populer, baik di bidang Ilmu dan Teknologi Benih maupun dalam aspek sosial-ekonomi dan agropolitik pertanian.

Sampai saat ini ia telah menulis sekitar 20 buku. Ia pernah menjadi anggota Dewan Redaksi Majalah Indonesian Journal of Crop Science dari Departemen Pertanian RI, dan majalah Berita Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dari LIPI.

Dia juga pernah menjabat Ketua Redaksi Majalah Keluarga Benih dari Forum Ahli dan Peminat Benih.

Penghargaan yang diterimanya antara lain dari Dekan College of Agriculture & Home Economic—Mississippi State University, atas penulisan dan penerbitan buku 'Dari Benih Kepada Benih'; Karya 47 Widya Utama dari Dekan Fakultas Pertanian IPB atas jasa dan pengabdiannya dalam pengembangan Ilmu dan Teknologi Benih;
Anugerah Sewaka Winayaroha dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi RI untuk sumbangan meningkatkan mutu Perguruan Tinggi; penghargaan dari Harian KOMPAS sebagai Cendekiawan Berdedikasi; dan penghargaan dari Asosiasi Perbenihan Indonesia (ASBENINDO) sebagai ”Bapak Benih”.

Di sela-sela kesibukannya, Sjamsoe’oed Sadjad melukis dengan teknik cat minyak, dan dengan nama samaran “Rimirelroos” ia menerbitkan novel Mama is an Angel (Athena Press, 2004). (adi)

ADB Proyeksikan Ekonomi Kawasan Asia-Pasifik Tumbuh 4,9 persen pada 2024
Kasatgas Opsda Operasi Ketupat Seulawah 2024, Kombes M Iqbal Alqudusy saat memantau tol Sibanceh. (Istimewa)

Hari Kedua Idul Fitri, 1.157 Kendaraan Pemudik Gunakan Tol Sibanceh

Hari Kedua Idul Fitri, 1.157 Kendaraan Pemudik Gunakan Tol Sibanceh.

img_title
VIVA.co.id
11 April 2024