Tato Henna Membawa Bencana di Bali

VIVAnews - Seorang ibu asal Merriwa, Australia memperingatkan turis asing untuk berhati-hati saat berkunjung ke Pulau Bali. Terutama, terkait efek negatif tato temporer yang dilukis menggunakan henna.

Ibu itu, Cheryl Mollross mengatakan, putra yang berusia sembilan tahun menderita infeksi gara-gara tato henna.

Menurutnya, anaknya, Liam tertarik memiliki tato temporer. Dia lalu mendatangi tukang tato di sebuah pantai di Bali pada Sabtu 12 Juni 2010. Liam minta gambar tengkorak dilukis di dadanya.

Bukannya balik ke rumah dengan gaya, Liam yang pulang keesokan harinya mengeluhkan rasa sakit yang ia rasakan.

"Aku melihat kondisinya dan mencoba keras untuk membuatnya tak panik, tapi di seluruh area di sekitar tatonya tampak menyakitkan, melepuh dan gatal," kata Mollross seperti dimuat laman In My Community, Senin 21 Juni 2010.

Ia lalu membawa Liam ke dokter -- yang lalu memberikan obat antibiotik.

"Antibiotik itu tidak membantu, lalu aku membawanya ke ruang gawat darurat di Rumah Sakit Joondalup," kata dia.

Menurut dokter yang menangani Liam, henna sebenarnya aman. Namun, "tukang tato sering kali menambahkan cairan kimia [phenylenediamine] ke campuran henna agar cepat mengering. Mungkin itulah yang membuat kulitnya infeksi," jelas Mollross.

Rumah sakit lalu memberi krim steroid. Kali ini, obat yang diberikan manjur.

Berdasarkan pengalamannya, Mollross mengatakan, orang tua seharusnya berpikir dua kali sebelum mengizinkan anak mereka membuat tato henna.

Sebab, "di sana [Bali]orang-orang menawarkan tato seperti mereka menjual sarung atau suvenir."

KKP Ungkap 254 Pelaku Sektor Kelautan dan Perikanan Jadi Korban Banjir Bandang Sumbar

KKP bergerak cepat menerjunkan penyuluh perikanan, guna melakukan pendataan korban terdampak banjir bandang di Sumbar.

VIVA.co.id

16 Mei 2024