Taufiq: SBY-Mega Pelukan, Baru Saya Marah

Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Taufiq Kiemas tak dapat menutupi kegembiraannya melihat istrinya yang juga Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, berjabat tangan dengan Presiden SBY yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Itu adalah jabat tangan yang pertama kalinya antara dua negarawan tersebut sejak Pemilihan Presiden 2009 tahun lalu.

Taufiq lebih gembira lagi karena jabat tangan Mega-SBY terjadi di acara Peringatan Pidato Bung Karno yang digagasnya di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 1 Juni 2010.

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datang ke Rumah Prabowo, Surya Paloh Sebut Ada Urusan Pilkada

"Sangat bagus keduanya bersalaman. Kita semua senang," ujar Taufiq usai acara. "Saya lihat tadi beliau berdua salaman, saya senang. Kalau peluk-pelukan, baru saya marah," ujarnya berseloroh dan lalu tertawa lebar.

Taufiq juga mengungkapkan rasa syukurnya karena seluruh tokoh nasional dapat hadir di acara tersebut. Ia menyatakan, hanya mantan Ketua MPR Amien Rais yang tak hadir, karena sedang berada di luar negeri. Taufiq pun menjanjikan, acara Peringatan Pidato Bung Karno akan digelar MPR setiap tahun, dengan tahun ini sebagai awalnya.

Oleh karena acara Peringatan Pidato Bung Karno itulah, kata Taufiq, rekonsiliasi nasional dapat terjadi. "Sekarang yang patah-patah sudah berdamai. Masak orang berdamai nggak boleh?" kata Taufiq. Kegembiraan Taufiq ini rupanya dirasakan pula oleh mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla melihat jabat tangan antara Megawati dan SBY sebagai suatu hal yang simbolik dan patut diapresiasi. "Itu adalah simbolik. Sangat bagus mereka mencairkan suasana," kata JK usai acara. Ia menilai, hal itu penting untuk menyatukan seluruh elemen bangsa guna membangun negeri bersama ke depannya.

Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso pun, terus tersenyum melihat adegan jabat tangan Mega-SBY. "Ini merupakan tanda kebersamaan untuk membangun bangsa," kata Priyo. Ia menegaskan, langkah kedua tokoh tersebut selayaknya dituruti oleh seluruh unsur masyarakat di negeri ini. (hs)

Evakuasi penemuan mayat. (Foto ilustrasi).

Izin Menginap di Kantor Polisi, Pria Tuban Ini Ternyata Baru Membunuh Istrinya

Warga Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, digegerkan oleh aksi dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh MO (64 tahun) terhadap istrinya sendiri, TA.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024