SBY: Ada yang Skeptis, Pesimistis

Presiden SBY
Sumber :
  • Abror Rizky/Biro Pers Istana

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang mengatakan semangat kebangkitan nasional 1908 harus diaktulisasikan bangsa Indonesia.

"Indonesia dengan ridho Allah mesti jadi negara yang maju," kata Presiden dalam pidatonya dalam acara temu ilmiah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jumat 21 Mei 2010.

Indonesia, tambah dia, bisa jadi negara maju dengan memperkuat tiga pilar, yakni kemandirian, daya saing, dan peradaban yang unggul.

"Mungkin ada yang skeptis, pesimistis. Kita dihantam krisis, ada yang memperkirakan Indonesia dihapus dari peta dunia. Ternyata negara kita tetap tegak berdiri," kata SBY.

Pada 2008, tambah dia, terjadi krisis, beberapa negara, termasuk negara maju berguguran. Namun, "Indonesia dipandang sebagai negara yang bisa mengurangi dampak krisis. Ini menunjukkan bangsa kita mempunyai modal yang tinggi. Dengan syarat mari kita rukun dan bersatu, mau bekerja keras bersama," kata SBY.

Terkait peringatan Hari Kebangkitan Nasional, SBY mengatakan, komunitas kedokteran jadi pelopor sejarah dengan lahirnya organisasi Budi Oetomo, 20 Mei 1908.

Sementara, Fakultas Kedokteran UI, kata SBY, telah menyumbang 20 persen tenaga dokter di tanah air. SBY berharap komunitas kedokteran terus bertahan untuk kepentingan bangsa.

"Dulu yang disebut profesi ada tiga,  dokter, pengacara, perwira militer. Mereka tidak sekedar bekerja dan dapat penghasilan," kata Presiden.

"Dokter berkaitan dengan humanity, lawyer dengan keadilan, perwira militer mengabdi demi tegaknya negara. Karena itu kita kenal kode etik dokter, militer, dan pengacara." (hs)

Satgas Pangan Polri: Pasar Murah Harus Digencarkan Jelang Lebaran di Kalteng
Kemenkominfo gelar nobar webinar

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Webinar "Hak dan Tanggung Jawab di Ruang Digital"

Kemenkominfo mengadakan kegiatan webinar “Hak dan Tanggung Jawab di Ruang Digital” dalam rangka meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024