Keluarga Kaget, Gesang Diberitakan Meninggal

Gesang terbaring lemah di rumah sakit
Sumber :
  • Fajar Sodiq (VIVAnews)

VIVAnews - Keluarga besar Gesang Martohartono terkejut dengan informasi yang menyatakan maestro keroncong itu telah meninggal dunia. Meski kondisinya kritis, Gesang masih hidup.

"Berita meninggalnya Gesang bohong, kondisinya masih stabil. Bahkan dibandingkan kondisi semalam hari ini lebih baik," kata keponakan Gesang, Yuniarti, kepada VIVAnews, Selasa, 18 Mei 2010. "Kami kaget dengan berita itu."

Keluarga mengaku mendapat serangan pertanyaan dari sejumlah wartawan dan keluarga melalui telepon maupun langsung datang ke rumah sakit. Informasi meninggalnya Gesang beredar di sejumlah situs jejaring sosial.

Gesang dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo. Gesang memang sudah lama mengidap penyakit degenerasi akibat usianya yang telah renta. Beberapa kali ia masuk rumah sakit.

Pada Minggu sore, 16 Mei 2010, kondisinya dinyatakan kritis. Sejak saat itu, Gesang sulit berkomunikasi. Tubuh pencipta lagu legendaris 'Bengawan Solo' itu terkulai lemah dengan pandangan kosong.

Keluarga pasrah dan berkali-kali meminta bantuan doa bagi kesembuhan Gesang kepada para pembesuk. “Saya minta doanya kepada seluruh dunia. Pokoknya yang terbaik. Kalau memang mau diambil pun dengan cara yang terbaik, “ kata Yuniarti dengan air mata yang hampir mengalir.

Sebelum dinyatakan kritis, Gesang sempat berkelakar dengan keluarganya yang sedang menjenguk. Ia bahkan sempat menyanyikan lagu dengan petikan syair, 'Selamat tinggal, selamat jalan...’. Tak lama kemudian kondisinya memburuk. “Menurut perawat jantung dan ginjalnya mengalami gangguan. Karena memang faktor usia,“ ujarnya. (pet)

Satgas Pangan Polri: Pasar Murah Harus Digencarkan Jelang Lebaran di Kalteng

Laporan: Fajar Sodiq| Solo

Kemenkominfo gelar nobar webinar

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Webinar "Hak dan Tanggung Jawab di Ruang Digital"

Kemenkominfo mengadakan kegiatan webinar “Hak dan Tanggung Jawab di Ruang Digital” dalam rangka meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024