- VIVAnews/Fajar Sodiq
VIVAnews -- Detasemen Khusus 88 menangkap, Heri Susanto seorang pegawai Tata Usaha (TU) yang diduga teroris di salah satu SMA swasta di Surakarta, Solo, Jumat 14 Mei 2010.
Heri ditangkap di sekolahnya saat sedang bekerja. "Heri dibawa oleh beberapa orang berbadan tegap, tinggi dan besar," kata Ahmad rekan kerja Heri ditemui di sekolah.
Sebelum dilakukan penangkapan, lanjut Ahmad, Densus izin terlebih dahulu ke pihak sekolah. Setelah itu tanpa perlawanan, Heri dibawa pergi. "Setelah itu saya tidak tahu akan dibawa kemana Heri," ujarnya.
Sedangkan dirumah mertua Heri, Densus membawa dua CPU komputer milik Heri yang dicurigai menyimpan data lengkap teroris, yang langsung dimasukan ke dalam mobil.
Ngatino, mertua Heri mengaku kaget dengan kedatangan Densus 88 yang tiba-tiba mengambil CPU milik Heri. "saya tidak tahu kenapa menantu saya dibawa, beserta dua komputernya," katanya.
Bahkan ketika ditanya, Densus tidak memberikan keterangan jelas, apa tujuan Densus menangkap Heri. "Mereka tidak memberi alasan penangkapan, mereka datang dan langsung membawa pergi," ujar dia.
Seperti diketahui, Heri selain bekerja sebagai pegawai TU, juga bekerja sehari-harinya sebagai tukang service komputer di rumahnya. "Bisa saja CPU yang tadi dibawa polisi adalah milik orang yang lagi di betulkan," tuturnya.
Laporan: Fajar Sodiq | Solo
PKS Bakal Sambangi Markas PKB Malam Ini, Bahas Apa?
Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah mendatangi markas PKB pada Rabu kemarin.
