Program Desa Mandiri Energi Terganjal Dana

Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi
Sumber :
  • www.psp3ipb.or.id

VIVAnews -- Pemerintah mengaku masih kewalahan untuk memaksimalkan program Desa Mandiri Energi (DME) hingga tahun 2014. Kendala utama yang paling dirasakan adalah persoalan persediaan anggaran pemerintah yang masih minim.

Hal tersebut dikemukakan Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi disela-sela Rapat Kordinasi Nasional DME di Makassar, 6 Mei 2010. Dikatakannya, sejak program DME digagas tahun 2006, pemerintah baru bisa menerapkan program tersebut di 633 desa.

"Di Indonesia tercatat 80 ribu desa yang 45 persen diantaranya berada di daerah tertinggal. Bahkan masih ada 6.500 desa yang sama sekali belum mendapatkan energi listrik," kata Bayu kepada wartawan di Hotel Clarion Makassar.

Ia menyebutkan, untuk memaksimalkan program DME itu membutuhkan dana rata-rata sekitar Rp 1 miliar setiap desa. Itu artinya pemerintah membutuhkan anggaran sekitar Rp 4 atau 5 triliun untuk bisa menerapkan program DME di seluruh daerah-daerah tertinggal. Ironisnya, kata Bayu, anggaran yang tersedia saat ini baru sekitar Rp 270 miliar.

"Sejak tahun 2006 dana yang dikucurkan itu sekitar Rp 140 miliar. Kemudian pada tahun 2010 ini kita mendapat suntikan dana sekitar Rp 130 miliar. Dengan kondisi ini kita harus akui, program tersebut tidak secepat yang kita inginkan," tambahnya.

Namun demikian, mantan Deputi Menteri Kordinator Perekonomian Bidang Pertanian dan Perikanan ini tidak mau terlalu tergantung pada dana. Bahkan pada tahun 2014, Kementerian Pertanian bisa menerapkan program DME di 3.000 di Indonesia, dengan perkiraan akan menggunakan anggaran sekitar Rp 500 miliar.

Bagi Kementerian Pertanian, program tersebut sangat penting diterapkan di Indonesia. Sebab hal itu juga berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Tanpa energi, maka tidak ada nilai tambah yang bisa dirasakan masyarakat pedesaan.

Keberadaan energy, kata Bayu, sangat mempengaruhi produktivitas masyarakat, menyediakan kesempatan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pada akhirnya.

Sementara itu, dari hitung-hitungan Bayu, penerapan DME bisa menghemat Rp 200 miliar untuk dana Bahan Bakar Minyak (BBM) setiap tahunnya. "Jadi memang akan menguntungkan masyarakat Indonesia," kubncinya.

Laporan: Rahmat Zeena | Makassar

Kena Veto Amerika Serikat, Palestina Gagal Jadi Anggota Penuh PBB Usai Ajukan Resolusi
VIVA Militer: Rudal hipersonik Iran gagal dibendung sistem Iron Dome Israel

Diserang Israel, Iran Pasang Pertahanan Udara di Beberapa Kota

Iran telah menembakkan baterai, yang diduga berfungsi sebagai pertahanan udara setelah adanya laporan ledakan di dekat kota Isfahan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024