Produk Jatim Serbu China

Penjualan elektronik di Glodok
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

SURABAYA POST - Realisasi ekspor Jawa Timur ke China terus mengalami peningkatan. Menurut pengajuan izin ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, nilainya naik dua kali lipat dari Februari sebesar 13,78 juta dollar AS (sekitar Rp 124 miliar) menjadi 27,82 juta dolar AS (sekitar Rp 250,4 miliar) per Maret 2010.

"Angka tersebut adalah besaran ekspor yang dimintakan Surat Keterangan Asal (SKA)nya kepada kami. Secara umum permintaan SKA dapat mewakili total ekspor Jatim sebesar 67%," ujar Kepala Disperindag Jatim, Zaenal Abidin saat dihubungi, Kamis (6/5).

Peningkatan tersebut, menurutnya menjadi bukti bahwa Free Trade Agreement (FTA) ASEAN-China juga berimbas positif ke perusahaan dalam negeri. Artinya, meski di satu sisi produk China membanjiri Indonesia, di sisi lain produk Indonesia juga menyerbu China.

"Jadi jangan hanya takut dengan FTA. Buktinya kalau kita mau action, ekspor juga bisa terkerek naik dengan adanya FTA. Saya pribadi justru melihat pasar China sebagai pasar sangat potensial mengingat jumlah penduduknya yang sangat besar," jelasnya.

Pertumbuhan ekspor tersebut, tambah Zaenal, juga bukan hanya sekadar normalisasi dampak krisis dunia di 2009. "Bukan. Ini bukan sekadar normalisasi dampak krisis.

Persib vs Bhayangkara FC Imbang, Begini Komentar Bojan Hodak

Seperti kita tahu, China tidak ikut terkena krisis di 2009. Kinerja kita ke sana sepanjang 2009 yang saya tahu juga tidak terpengaruhi krisis. Dengan begitu, otomatis jika ekspor kita sekarang mengalami peningkatan, ya itu sepenuhnya akibat FTA," tegasnya.

Sementara , menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) defisit perdagangan Jatim dengan China telah mulai tereduksi cukup signifikan. Nilai ekspor Jatim ke China selama Maret 2010 tercatat 120,603 juta dollar AS, atau naik 781% dari realiasasi Februari sebesar 67,717 dolar AS. Secara Year on Year (YoY), ekspor ke China juga naik 17,73% dari realisasi triwulan I/2009 sebesar 171,874 juta dollar AS menjadi 202,35 juta dollar AS pada triwulan I/2010.

Sementara untuk impor, secara bulanan memang turun tipis 1,11% menjadi 160,5 juta dollar AS. Namun secara tahunan masih tumbuh 77,8%. Dibanding negara lain, impor dari China juga masih mendominasi hingga 15,35% dari total impor.

"Karena impor menurun meski tipis, artinya defisit perdagangan Jatim-China juga mulau turun. Tren positif harus kita pertahankan dengan terus meggenjot kinerja ekspor," katanya.

Sementara, makin kuatnya perdagangan ekspor-impor dibenarkan Corporate Public Relations PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Wara Dijatmika. Ini tampak dari lonjakan arus bongkar muat peti kemas internasional yang tumbuh dari 196.468 TEU’s selama triwulan I/2009 menjadi 241.030 TEU’s pada triwulan I/2010.

"Di 2010 ini memang ada peningkatan yang cukup signifikan dibanding 2009. Selain wujud normalisasi dari kinerja 2009 yang lesu akibat krisis, peningkatan ini sedikit banyak juga terdorong dari diberlakukannya FTA ASEAN-China, baik untuk kinerja impor maupun ekspor," ujarnya. (umi)

Laporan: Taufan Sukma

Ilustrasi diabetes/cek gula darah.

5 Makanan yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah untuk Penderita Diabetes

Diabetes adalah kondisi yang memerlukan perhatian khusus terhadap pola makan. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024