Industri Penerbangan Rugi $1,7 Miliar

Abu Islandia Membuat Warga Dunia Resah : Letusan Gunung di Eyjafjallajokull
Sumber :
  • AP Photo/PA, Steve Parsons

VIVAnews - Satu pekan sudah abu vulkanik produksi gunung di Islandia mengacaukan jadwal penerbangan di Eropa dan banyak negara. Kendati penerbangan sipil di di sebagian Eropa dalam dua hari terakhir mulai kembali normal, sejumlah maskapai sudah terlanjur menderita kerugian besar.

Itulah sebabnya para petinggi sejumlah maskapai penerbangan meminta kompensasi dari pemerintah di beberapa negara Eropa yang memberlakukan larangan terbang selama berhari-hari akibat gangguan abu vulkanik.

Ramalan Zodiak Rabu 24 April 2024, Sagitarius: Hubungan dengan Kekasih Tidak Sehat Hari Ini

Gara-gara pemberlakuan larangan terbang, banyak pesawat tidak beroperasi sementara pihak maskapai tetap mengeluarkan biaya sembari menanggung kerugian.

Seperti dikutip dari laman surat kabar Sydney Morning Herald, Kamis 22 April 2010, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menetapkan angka US$1,7 miliar sebagai nilai kerugian yang dialami industri penerbangan secara keseluruhan. Nilai kerugian terbesar per harinya, kata IATA, adalah US$400 juta per hari.

"Bagi sebuah industri yang merugi US$9,4 miliar tahun lalu dan diprediksi akan kembali mengalami kerugian US$2,8 miliar pada 2010, krisis penerbangan ini sangat menghancurkan," kata ketua IATA, Giovanni Bisignani, di Berlin, Jerman. "Wilayah udara ditutup berdasarkan model teoritis, bukan berdasar pada fakta," lanjutnya.

"Saya adalah orang pertama yang mengatakan bahwa industri penerbangan tidak ingin atau tidak membutuhkan dana talangan. Namun krisis terjadi bukan karena kesalahan kami dalam mengelola bisnis ini. Situasi yang biasa saja dilebih-lebihkan oleh pemerintah dengan mengambil keputusan yang keliru," kata Bisignani. Pemerintah negara-negara yang memberlakukan larangan terbang, lanjut Bisignani, harus membantu menutupi kerugian maskapai.

Kepala eksekutif korporat British Airways, Willie Walsh, telah mencap larangan terbang itu dengan label "tidak diperlukan", dan pemimpin oposisi Inggris, David Cameron, menuntut diadakan penyelidikan terhadap cara pemerintah menangani krisis.

Namun, seorang pakar vulkanologi untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengatakan bahwa otoritas penerbangan Eropa tidak punya pilihan lain selain menutup wilayah udara mereka karena adanya fakta-fakta buruk mengenai kondisi pesawat saat terbang di antara debu vulkanik.

Sementara itu, otoritas keselamatan udara Eropa, Eurocontrol, memperkirakan lalu lintas udara akan normal hampir 100 persen pada Kamis ini. Eurocontrol memprediksi bahwa 75 persen dari 28 ribu penerbangan telah beroperasi pada Rabu.

Krisis Gaza Makin Dalam Saat Kuburan Massal Ditemukan di Gaza

340 Mayat Ditemukan di Rumah Sakit Gaza yang Hancur, PBB Menuntut Penyelidikan Independen

Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa 23 April 2024 menyerukan penyelidikan internasional terhadap laporan kuburan massal di dua rumah sakit Gaza yang hancur

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024