Tragedi Rawagede

Pemerintah Belanda Ungkapkan Penyesalan

VIVAnews - Pemerintah Belanda menyampaikan penyesalan yang mendalam atas pembantaian di Rawagede, Karawang, 61 tahun yang lalu. Apa yang dilakukan tentara Belanda atas penduduk di Rawagede saat berperang dengan pejuang kemerdekaan Indonesia telah menempatkan kerajaan tersebut pada "sisi yang salah" dalam sejarah.

Penyesalan tersebut diutarakan oleh Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Nikolaos van Dam, saat menghadiri peringatan 61 tahun "Tragedi Rawagede" di Monumen Rawagede, Desa Balongsari, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa 9 Desember 2008.

Pelita Air Klaim Tak Ada Kendala saat Angkut Penumpang Arus Balik Lebaran 2024

"Diperkirakan jumlah rakyat Indonesia yang tewas akibat aksi Belanda itu sangat besar. Atas nama pemerintah Belanda, saya ingin menyampaikan rasa penyesalan yang dalam atas segala penderitaan yang harus dialami," kata van Dam dalam acara yang juga dihadiri oleh mantan Ketua MPR/DPR, Haris Suhud, dan keluarga para korban Tragedi Rawagede. Pada 9 Desember 1947, tentara Belanda membantai 431 penduduk desa Rawagede, semua laki-laki di atas usia 15 tahun.

Komite Utang Kehormatan Belanda (KUKB) mengungkapkan bahwa ini pertama kalinya pejabat tertinggi perwakilan Belanda di Indonesia hadir pada acara peringatan tersebut. Van Dam menegaskan bahwa kehadirannya di Rawagede bukan saja keinginan pribadi, namun juga karena mandat dari pemerintah dan parlemen Belanda.

Pada 18 November 2008, di Tweede Kamer (parlemen Belanda) dibahas mosi (usulan) yang dimajukan oleh Harry van Bommel, anggota parlemen Belanda dari Partai Sosialis, yang isinya mendesak pemerintah Belanda untuk mengutus Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Republik Indonesia menghadiri acara Peringatan Peristiwa Pembantaian di Rawagede.

Hasilnya, mayoritas anggota parlemen menerima usulan tersebut sebagai keputusan Parlemen Belanda. Hari itu juga (di Jakarta pukul 23.30), anggota parlemen van Bommel menelepon Batara R Hutagalung, Ketua Komite Utang Kehormatan Belanda (KUKB) dari Belanda guna menyampaikan berita yang sensasional tersebut.

Van Dam mengungkapkan bahwa berulang kali pemerintah Belanda menyampaikan permintaan maaf yang sedalam-dalamnya kepada bangsa Indonesia atas peristiwa pada tahun 1947 itu, seperti yang pada tahun 2005 disampaikan secara langsung oleh Menteri Luar Negeri saat itu, Bernard Bot. "Pernyataan maaf pemerintah Belanda juga secara jelas berkaitan dengan penderitaan yang dialami oleh keluarga korban Rawagede," kata Van Dam dalam pernyataan tertulis yang dikirim Kedutaan Besar Belanda ke VIVAnews, Selasa 9 Desember 2008.

Maka, Pemerintah Belanda sangat menyesalkan atas tindakan tentara Belanda di Rawagede pada tahun 1947. "Peristiwa itu merupakan salah satu contoh paling menyedihkan dari cara Belanda dan Indonesia untuk saling berpisah saat itu dengan begitu menyakitkan dan penuh kekerasan," kata van Dam.

Ilustrasi vagina

Kenapa Vagina Wanita Bau Seperti Ikan Amis Busuk?

Memang aroma vagina setiap orang itu berbeda-beda hal ini dipengaruhi oleh siklus menstruasi, hormon, hingga flora pada vagina wanita.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024