ADB Sumbang Alat Penangan Bencana US$3 Jt

Peta Gempa Sumbar.1
Sumber :
  • vsi.esdm.go.id

VIVAnews -  Asian Development Bank memberikan bantuan berupa alat canggih penanganan bencana untuk Provinsi Sumatera Barat. Alat senilai US$ 3 juta ini berupa broadband global area network (bgan) serta commob (communication mobile) yang langsung terhubung dengan satelit T-com 4 (IP Star).

Menurut perwakilan ADB Renaldi Budiman, peralatan canggih ini berfungsi untuk mapping area penanganan saat terjadi bencana. “Sebagai daerah rawan bencana, peralatan ini bermanfaatn bagi Sumbar untuk memetakan dalam waktu cepat tentang kerusakan yang ditimbulkan dari bencana,” ujar Renaldi Budiman pada VIVAnews, Kamis, 15 April 2010.

ADB juga menyerahkan 25 unit motor rescue serta 12 unit mobil rescue yang dilengkapi GPS berkemampuan komunikasi yang terhubung langsung ke commob. Menurut pihak Indotelsat yang menyalurkan alat-alat canggih ini, semua peralatan tersebut terintegrasi dengan satu system.

“Commob akan berfungsi sebagai central komunikasi dengan kemampuan langsung terhubung ke satelit IP Star yang berada di Palu,” kata Anto Pratikno, dari pihak Indotelsat. Sedangkan bgan, katanya, beroperasi sendiri dan gampang di bawa ke mana-mana yang terhubung dengan satelit inmarsat.

Peralatan ini bermanfaat sebagai alat komukasi untuk mengirimkan gambar, internet, fax, serta komunikasi. “Bencana sering kali menimbulkan putusnya komunikasi dengan dunia luar dan alat ini mampu menjadi alat komunikasi karena menggunakan jaringan fyber optic,” katanya.

Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syafii Maarif, peralatan tersebut bermanfaat untuk memudahkan strategi penanganan bencana. “Ini salah satu langkah memberikan kenyamanan hidup di daerah rawan bencana,” ujar Syafii Maarif.

Selain menerima bantuan peralatan tersebut Sumbar juga menerima 12 tenda posko, 18 tenda sekolah, 12 perahu karet, 12 unit mesin perahu, 120 pelampung, serta 12 unit computer dan printer. Bantuan ADB tersebut langsung diserahkan Gubernur Sumbar Marlis Rahman pada 12 kota dan kabupaten di Sumbar yang rawan bencana.

Laporan: Eri Naldi | Padang

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II
Pepaya

Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya

Buah pepaya yang dibuang oleh pedagang ini diduga dalam kondisi masih layak untuk dikonsumsi dan ada juga yang sudah busuk, sehingga menumpuk diakses jalan depan los buah

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024