"Gayus Telan 'Kerbau', Bosnya Dinosaurus"

VIVAnews - Politisi yang juga ekonom Dradjad Wibowo menilai kasus penggerogotan pajak yang diduga dilakukan Gayus Tambunan laiknya gunung es. Kasus Gayus hanya bagian kecil dari kasus korupsi yang terlihat di Kementerian Keuangan.

Kasus ini harus menjadi momen untuk membongkar mafia pajak, cukai, penerimaan negara bukan pajak, dan kekayaan negara di Kementerian Keuangan.

"Kalau pegawai baru seperti gayus saja sudah berani 'menelan kerbau', bisa dibayangkan 'dinosaurusnya' segede apa yang ditelan seniornya?" kata dia dalam pesan singkatnya kepada VIVAnews, Senin 29 Maret 2010.

Menurut dia, Wajib Pajak Badan banyak yang mengeluhkan kesewenang-wenangan aparat pajak. Aparat semakin lama semakin sulit tersentuh hukum.  "Jadi meledaknya kasus Gayus ini sebenarnya membuka harapan Wajib Pajak, terutama WP Badan, agar mafia pajak bisa dibongkar hingga ke akar-akarnya," katanya.

Dradjad mengatakan, kenaikan gaji (remunerasi) tidak pernah bisa menjadi solusi bagi pencegahan korupsi. Buktinya sudah banyak aparat yang memiliki gaji tinggi namun tetap melakukan korupsi, seperti Dewan Perwakilan Rakyat, Bank Indonesia, Badan Penyehatan Perbankan Nasional, Bank BUMN, dan sekarang Ditjen Pajak.

"Semua gajinya tinggi. Bahkan relatif tidak terlalu kalah dari birokrat dan politisi negara maju, seperti Australia," katanya.

hadi.suprapto@vivanews.com

Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya
Pintu rumah dengan warna merah terang

Bosan Pintu Cokelat? Coba 4 Warna Cerah Ini Biar Rumah Makin Aesthetic

Warna pintu rumah adalah hal yang akan dilihat pertama kali oleh orang yang berkunjung. Oleh karenanya, pintu rumah harus memberikan kesan yang baik dan eye-catching.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024