VIVAnews - Tak percuma Presiden Barack Obama dua kali menunda kunjungan ke luar negeri, termasuk Indonesia. Berbagai lobi yang dia lakukan dengan para politisi di negaranya sepanjang akhir pekan lalu ternyata berhasil menggolkan rancangan undang-undang (RUU) layanan kesehatan, yang menjadi reformasi besar bagi pelayanan pemerintah Amerika Serikat (AS) bagi rakyatnya yang kurang mampu.
Persetujuan RUU itu berlangsung melalui pemungutan suara di Dewan Perwakilan Rakyat AS, dengan komposisi 219 mendukung dan 212 menolak di Washington DC, Minggu malam waktu setempat (Senin pagi WIB). Semua 178 anggota DPR dari Partai Republik menolak, begitu pula dengan 34 politisi Demokrat. Namun sikap mereka masih kalah pengaruh dari mayoritas anggota DPR, yang rata-rata adalah pendukung Demokrat.
Setelah mendapat persetujuan dari DPR, Obama akan menandatangani UU itu pada Selasa, 23 Maret 2010. Bagi kalangan pendukung, RUU Layanan Kesehatan itu merupakan pencapaian bersejarah dalam puluhan tahun terakhir. "Ini merupakan undang-undang hak sipil yang penting di abad ke-21," kata Jim Clyburn, anggota DPR dari South Carolina.
Selama 16 bulan terakhir, pemerintah dan DPR gencar meramu UU berbiaya US$940 miliar itu, yang akan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada 32 juta warga yang tidak memiliki asuransi.
UU itu juga membuat pelaku industri asuransi tidak bisa lagi beralasan menolak menanggung biaya kesehatan klien berdasarkan syarat-syarat aneh, yang populer disebut pre-existing medical condition.
Bagi politisi demokrat, untuk jangka panjang, UU bisa mengurangi defisit anggaran sekitar US$138 miliar dan membawa manfaat bagi hampir setiap warga Amerika dan menyumbang seperenam dari ekonomi AS.
Berdasarkan UU itu, mulai 2014 sebagian besar rakyat Amerika diharuskan membeli asuransi dan bisa dikenakan sanksi bila ada yang menolak. Jutaan keluarga dengan pendapatan hingga US$88.000 per tahun akan menerima bantuan pemerintah untuk mengatasi biaya hidup. Selain itu bisnis-bisnis besar akan dikenakan sanksi bila mereka tidak menawarkan tanggungan asuransi berkualitas baik kepada para pekerja.
Usulan peraturan itu mendapat tentangan keras dari kaum Partai Republik yang konservatif. Menurut mereka, kebijakan itu menandakan bahwa pemerintah bakal mengambil alih industri layanan kesehatan, namun biayanya diambil dari pajak dan potongan gaji untuk tunjangan Medicare yang semakin tinggi. (Associated Press)
VIVA.co.id
14 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Alasan Untung Cahyono Ungkit Pemilu Curang di Khutbah Id: Jamaah Pulang Mungkin Kebelet Pipis
Nasional
14 Apr 2024
Untung Cahyono telah menyampaikan permohonan maaf atas khutbah Idul Fitri yang menyinggung isu pemilu curang hingga ditinggal jamaah, yang kemudian viral di media sosial.
Dukung TNI Pakai Istilah OPM, Bamsoet: Urusan HAM Bicarakan Kemudian, Saya Siap Pasang Badan
Nasional
14 Apr 2024
TNI menganggap OPM bukan lagi kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau kelompok separatis teroris (KST) Papua. Kata Bamsoet, aksi teroris OPM harus ditumpas hingga bersih
Enam orang dilaporkan tewas ditikam seorang pria yang melakukan penikaman massal secara brutal di sebuah pusat perbelanjaan Sydney, Australia, Sabu sore
Situasi memanas di Timur Tengah lagi karena serangan terhadap Konsulat Iran di Suriah menyebabkan ketegangan. Pemerintah Iran menuduh Israel sebagai dalang di balik itu
Usai beberapa hari mengatakan akan 'segera' membalas serangan, kini Republik Islam Iran secara resmi telah meluncurkan serangannya ke Israel pada Sabtu malam waktu setemp
Selengkapnya
VIVA Networks
Ribuan Surat Tilang Dikirim ke Rumah Pemilik Mobil yang Melanggar Ganjil Genap Mudik
100KPJ
20 jam lalu
Korlantas Polri sudah mengirim ribuan surat tilang ke rumah-rumah pemilik mobil yang melanggar ganjil genap saat arus mudik lebaran. Bahkan belum semua pelanggar mendapat
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
25 hari lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
6 Ladang Bisnis Mama Rieta Ibu Nagita Slavina, Sampai Dijuluki Bank Pusat
IntipSeleb
sekitar 1 jam lalu
Berikut deretan bisnis yang dijalani oleh Mama Rieta yang merupakan orang tua dari Nagita Slavina sekaligus ibu mertua Raffi Ahmad, bahkan sampai dapat julukan bank pusat
Esa Risty kembali mencuri perhatian dengan tampil duet bareng Arya Galih. Mereka membawakan sebuah lagu yang berjudul 'Dukun Asmara'....................
Selengkapnya
Isu Terkini