Jawa Barat Dibagi Jadi 6 Kawasan Pengembangan

VIVAnews - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan kebijakan pembangunan kewilayahan di Jawa Barat berdasarkan pada potensi, kegiatan produksi, dan aglomerasi pusat pemukiman. Adapun skenario pengembangan wilayah yakni mencapai target penataan ruang dan pengembangan ekonomi.

Kubu Ganjar-Mahfud Ingin Suara Prabowo-Gibran Nol, Begini Kata KPU

Untuk itu wilayah pengembangan Jawa Barat ditetapkan dalam 6 kawasan, yakni Bodebekpunjur (Bogor, Depok, Bekasi, Puncak, Cianjur) dan sekitarnya, Purwasuka (Purwakarta-Subang-Karawang), Cekungan Bandung, Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan), Priangan timur-Pangandaran, serta Sukabumi dan sekitarnya.

Rencana pola ruang di Jawa Barat, Heryawan membaginya dalam beberapa kawasan yakni kawasan lindung, kawasan budidaya, kawasan industri, kawasan wisata dan kawasan strategis. Untuk kawasan lindung, Pemprov Jabar menetapkan 45 persen dari luas wilayah sebagai kawasan lindung.

Ada 4 kabupaten yang memiliki kawasan lindung terluas, yakni Garut (78,7 persen), Bandung (60,5 persen), Cianjur (59,6 persen) dan Bandung Barat (59,2 persen). “Kebijakan kami yakni mempertahankan kawasan resapan air dan mengendalikan pemanfatan ruang,” kata Heryawan di Gedung Negara Pakuan, Selasa 16 Maret 2010.

Berdasarkan pada Undang-Undang No.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, disebutkan bahwa Kawasan Strategis yakni kawasan yang memiliki nilai strategis sehingga penataan ruangnya harus menjadi prioritas. Ada sejumlah alasan kenapa sebuah kawasan disebut sebagai strategis, yakni untuk kepentingan pertahanan keamanan, penunjang pertumbuhan ekonomi, kegiatan sosial budaya, pendayagunaan sumberdaya alam, kepetingan untuk menjaga fungsi dan daya dukung lingkungan.

Menurut Heryawan ke depan, pengembangan kawasan industri baru akan diarahkan di wilayah Jawa Barat bagian timur, yakni wilayah pengembangan Ciayumajakuning. Sedangkan untuk pengembangan industri wisata atau parawisata akan dilakukan beberapa zona; zona utara untuk wisata agro-industri-budaya pesisir, zona tengah untuk wisata alam-kota-pendidikan-kerajinan-budaya dan zona selatan untuk ekowisata dan wisata pantai.

“Sehingga dengan itu akan tumbuh berkembang ciri khas masing-masing wilayah yang menjadi daya tarik minat turis datang ke sebuah wilayah,” ujar Heryawan seperti dalam rilis ke VIVAnews.

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku belum kepikiran untuk maju dalam Pilkada 2024, dia justru menilai Kasatpol PP DKI Arifin berpotensi maju di Pilkada DKI.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024