Satu Jasad Pengawal Dulmatin Diambil Keluarga

VIVAnews - Satu jasad teroris pengawal Dulmatin akhirnya diambil pihak keluarga. Setelah tiga hari, jenazah Rico alias Ridwan itu diambil oleh ibu dan adik kandungnya.

"Iya, yang nama aliasnya Ridwan tadi sudah diambil," kata Kepala RS Polri Budi Siswanto saat dihubungi, Sabtu 13 Maret 2010.

Menurut Budi, keluarga Ridwan sudah tiba di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, sejak semalam. Tetapi, kata dia, pihak rumah sakit baru bisa mengizinkan keluarga mengambil jasadnya pagi tadi.

"Baru boleh diambil pagi. Kita cek dulu administrasinya sudah betul," ujarnya lagi.

Dalam penggerebekan di lokasi Gang Asem, Jalan Dr Setiabudi, Rabu 10 Maret 2010, polisi merobohkan dua penunggang motor Suzuki Thunder. Saksi mata awalnya melihat bahwa salah satu penumpang yang dibonceng adalah seorang wanita berpakaian cadar.

Belakangan, polisi mempertegas bahwa tidak ada teroris wanita yang tewas ditembak. Ketiganya adalah laki-laki, termasuk. Di lokasi itu, keduanya dilaporkan berupaya melarikan diri dan menembak ke arah polisi.

Dua orang yang roboh dari atas motor itu adalah R dan H atau Ridwan dan Hasan Nour. Keduanya merupakan pengawal Dulmatin alias Joko Pitono alias Amar Usman yang tewas di warnet Multiplus, lokasi penggerebekan pertama.

Perdana Jajal Action di Film Horor Marni The Story of Wewe Gombel, Frislly Herlind Rasakan Hal Ini


ismoko.widjaya@vivanews.com

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita Minta Rp100 Juta Ditangkap
Satgas pangan polri

Satgas Pangan Polri: Pasar Murah Harus Digencarkan Jelang Lebaran di Kalteng

Tim Satgas Pangan Polri menyarankan agar pasar murah digalakkan di Kalimantan Tengah untuk menjaga stabilisasi harga dan stok bahan pokok penting selama puasa dan lebaran

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024