VIVAnews - Seorang imigran Afganistan bernama Fatimah beserta tiga anaknya terpaksa diamankan petugas Imigrasi Mataram. Fatimah tertangkap petugas di Bandara Selaparang saat hendak berangkat menuju Jakarta.
Proses penangkapan Fatimah cukup mengejutkan, pasalnya imigran yang mengaku sudah sepekan berada di Mataram ini hendak membeli tiket pesawat menuju Jakarta dengan kitab suci Al-Qur'an.
Menurut Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Wasdakim) Kanim Mataram M Adnan, Fatimah kini sudah diamankan bersama 63 imigram Afganistan yang tertangkap di Lombok Timur. Adnan mengatakan awalnya petugas tidak curiga dengan keberadaan Fatimah beserta tiga anaknya.
Terbongkarnya kedok Fatimah sebagai imigran bermula ketika seorang petugas di Bandara Selaparang menanyakan tujuannya. Fatimah rencana hendak membeli tiket pesawat tujuan Jakarta, namun dia mengaku hanya mempunyai uang Rp 100 ribu. Meski demikian, Fatimah berusaha meyakinkan petugas bahwa dia akan membayar biaya tiket pesawat tersebut.
Petugas sempat menghantarnya ke loket penjualan tiket di Bandara Selaparang, namun alangkah terkejutnya petugas tersebut ketika Fatimah mengeluarkan kitab Al-Qur'an untuk membayar tiket pesawat. "Kami sempat kebingungan dengan tingkah aneh Fatimah, tapi setelah berkordinasi dengan pihak KP3 Bandara Selaparang akhirnya Fatimah bersama tiga anaknya kami bawa ke tempat penampungan sementara Imigran di Mataram," kata Adnan kepada wartawan di Mataram, Senin 8 Maret 2010.
Sementara itu hingga saat ini imigrasi Mataram masih menangani 63 Imigran Afganistan yang ditangkap pihak kepolisian Resort Lombok Timur. Seluruh Imigran Afganistan itu ditampung di sejumlah hotel di Mataram yakni di Hotel Srikandi 23 orang, Hotel Miranda Home stay 21 orang,Hotel wisata III 12 orang dan Hotel Horas II sebanyak 8 orang.
Adnan menegaskan pihaknya masih menunggu keputusan Dirjen Imigrasi untuk relokasi seluruh Imigran Afganistan itu. Sebelumnya kantor Imigrasi Mataram sudah mengirim 18 orang imigran Afganistan ke rumah dtensi imigrasi Jakarta. Provinsi Nusa Tenggara Barat selama dua tahun terakhir kerap disinggahi imigran Afganistan yang mencari suaka politik ke Australia. Mereka rata-rata masuk melalui jalur laut. Tahun 2008 lalu lebih kurang 240 Imigran Afganistan ditampung disejumlah hotel di wilayah Ampenan.
Namun 140 orang di antaranya terpaksa dipulangkan kenegaranya menyusul tidak memperoleh status dari UNHCR. "Kami memang kesulitan untuk mengatasi masalah imigran, untuk yang 63 imigran ini kasusnya masih ditangani Polda NTB dan selanjutnya menunggu keputusan Dirjen Imigrasi," ujar Adnan.
Laporan: Edy Gustan | Mataram
VIVA.co.id
28 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
PEVS 2024 yang Digawangi Moeldoko Siap Hadirkan Banyak Kendaraan Listrik
100KPJ
sekitar 1 jam lalu
Pameran khusus kendaraan listrik yang digawangi Kepala Staf Presiden Moeldoko akan kembali hadir tahun ini, melalui Periklindo Electric Vehicle Show, atau PEVS 2024
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Sinopsis dan Fakta Hot Blooded, Jung Woo Hempas Citra Pria Lucu jadi Sosok Tangguh
IntipSeleb
1 jam lalu
Hot Blooded adalah film Korea Selatan yang mengangkat kisah peperangan sengit gangster memperebutkan harta dan wilayah, Jung Woo sebagai pemeran utamanya.
Isyaratkan Terharu Diratukan Pacar Baru, Happy Asmara Justru Dituding Belum Move On
JagoDangdut
sekitar 1 jam lalu
Happy Asmara baru-baru ini, kembali mengunggah konten di akun Tiktoknya. Ia tampak menangis terharu karena merasa diratukan oleh kekasih barunya, Gilga Sahid.
Selengkapnya
Isu Terkini