VIVAnews - Polda Metro Jaya membantah melakukan tindakan kekerasan terhadap Wanita hamil, Dini Setyowati (26), di tengah demonstrasi angket Century pada 2 Maret 2010 di depan Gedung DPR. Aksi dilakukan aktivis dari Benteng Demokrasi Rakyat atau Bendera.
"Yang kita sayangkan dengan Dini jika terjadi kontraksi dan pendarahan, apa tidak berbahaya dengan janinnya? Kami justru sayang terhadap Dini," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Amar, Jakarta, Senin 8 Maret 2010.
Polisi sendiri sudah mengeluarkan larangan dan pengamanan, mengingat kondisi pendemo adalah wanita yang tengah hamil. Dalam keadaan hamil seperti Dini, polisi khawatir ada pihak-pihak yang memanfaatkan Dini untuk membenturkan dengan petugas.
"Menjadi aktivis adalah hak setiap orang. Tapi jangan sampai, kita khawatirkan memanfaatkan wanita-wanita yang tidak layak seperti itu diikutkan," paparnya.
Lebih jauh Boy mengatakan, pihaknya hanya berupaya mengingatkan saja. Tindakan represif yang dilakukan polisi waktu itu, adalah untuk menghalau massa yang anarkis.
"Kita sifatnya mengingatkan saja. Dan waktu itu juga kita berupaya menghalau massa yang anarkis. Kita tidak tahu ada wanita hamil di situ. Yang kita lihat adalah massa yang anarkis. Dan sebenarnya wanita hamil dalam undang-undang dilarang ikut demo," paparnya.
Lebih jauh Boy mempertanyakan rencana gugatan Bendera terhadapnya atas kecurigaannya jika Dini adalah massa bayaran.
"Kenapa? Apa yang jadi salah dari saya? Saya kan wajib mengingatkan masyarakat agar yang unjuk rasa tidak cidera," ujarnya mengakhiri perbincangan.
ismoko.widjaya@vivanews.com
Top Trending: 4 Perempuan Pernah Jadi Istri Ari Sigit, Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar
Artikel sederet nama perempuan yang pernah menjadi istri cucu Soeharto, Ari Sigit menjadi yang terpopuler di kanal Trending VIVA.co.id sepanjang Rabu, 24 April 2024
