Jalan di Kawasan Tanjung Perak Rusak Berat

SURABAYA POST - Pembenahan infrastruktur di kawasan Tanjung Perak, Surabaya masih terbengkalai. Banyak jalan di kawasan pelabuhan itu mulai rusak seperti mengelupas dan berlubang.

Dari pantauan di lapangan, terdapat empat titik jalan di kawasan pelabuhan yang rentan kecelakaan. Apalagi, kerusakan jalan tersebut hampir merata di sepanjang jalan yang sebagian berbahan paving.

Empat lokasi kerusakan jalan tersebut terdapat di persimpangan jalan menuju Terminal Petikemas Surabaya (TPS), di depan pelabuhan Nilam, pelabuhan Berlian dan pelabuhan Mirah, Tanjung Perak.

Selain itu, hancurnya jalan tersebut akibat pasangan paving tidak kuat menahan beban kendaraan berat yang lewat. "Tidak hanya paving yang rompal, aspal pelapis jalan juga sudah waktunya dipertebal dan dibenahi kualitasnya,” kata Faridl (22), pengendara roda dua.

Rusaknya beberapa jalan yang menuju dan keluar dari pelabuhan itu diduga akibat kualitas kekuatan jalan tidak sebanding dengan beban berat truk yang tiap hari melintas. Terlihat, di sepanjang Jalan Perak Barat-Jalan Perak Timur, kondisi jalan sudah sangat mengkhawatirkan.

Ini mengakibatkan, arus lalu-lintas yang melewati jalan tersebut terganggu. Belum lagi, tonase kendaraan sejenis truk trailer pengangkut peti kemas terbilang melebihi kekuatan badan jalan.

"Jalan-jalannya banyak yang dibiarkan rusak dan tidak segera diperbaiki. Seperti di Jalan Prapat Kurung menuju terminal peti kemas, sudah parah kondisinya," keluh Mukhlis (35), sopir truk tronton pengangkut peti kemas, Jumat 5 Maret 2010.

Menurutnya, jika jalan-jalan yang rusak tersebut tidak secepatnya diperbaiki akan mengakibatkan lambatnya pengiriman barang yang diangkut ke pelabuhan. Selain itu, ambrolnya beberapa bagian ruas jalan tersebut bisa merusak kendaraan yang melewatinya.

"Di depan persimpangan TPS (terminal petikemas Surabaya, red) yang berdekatan dengan pelabuhan Nilam, aspalnya rusak berat. Ada juga di depan pelabuhan Berlian dan pelabuhan Mirah, jalannya banyak yang berlubang," lanjutnya.

Saat dikonfirmasi secara terpisah, Humas Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Tanjung Perak, Sulistyani mengaku, pihaknya sudah menganggarkan biaya perbaikan jalan-jalan yang rusak.
Namun, perusahaan BUMN pengelola pelabuhan tersebut dinilai lambat dan terkesan mengesampingkan dampak ikutan dari kerusakan jalan di kawasan tersebut.

"Biaya perbaikan sudah dianggarkan, tapi pembenahannya kita awali dari ruas Jl. Perak Timur dan Jl. Perak Barat. Baru setelah itu, kita benahi jalan rusak di Prapat Kurung," kelitnya tanpa menyebut nilai biaya yang dianggarkan.

Ia mengatakan, program perbaikan juga akan dilakukan di lokasi ambrolnya tembok penahan di sepanjang sisi barat pinggir selokan pembuangan di Jalan Perak Barat. Menurutnya, dalam waktu dekat bagian teknik PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak akan melakukan perbaikan terhadap jalan-jalan yang rusak. "Harapan kita, nggak lama lagi pasti diperbaiki," jaminnya.

Laporan: Syarif Abdullah

Korban Tewas Mudik Lebaran 2024 Berkurang dari Tahun Lalu, Jumlahnya 429 Orang
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, di Gedung BEI Jakarta, Selasa, 16 April 2024.

IHSG Anjlok 2 Persen Lebih Imbas Iran Serang Israel? Direktur BEI Buka Suara

Serangan militer Iran ke Israel telah berdampak pada pasar saham di kawasan Asia sejak pembukaan perdagangan pada Senin, 15 April 2024 kemarin.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024