SURABAYA POST - Hujan yang mengguyur Surabaya sejak, Jumat (19/2) dini hari tadi, membuat hampir semua pelosok kota kebanjiran. Bahkan banyak gang di kawasan Surabaya Utara berubah menjadi sungai. Sebagian rumah warga terendam air hingga selutut orang dewasa.
Pantauan Surabaya Post, sampai pagi tadi air masih merendam kawasan Surabaya Utara, di antaranya di kawasan Bulak Banteng, Platuk, Kedung Mangu, Tenggumung, Wonokusumo, Sidotopo Wetan.
Sebagian kawasan di Surabaya Barat dan Timur juga masih tergenang. Tidak hanya hujan deras yang mengguyur hingga pukul 05.00, warga juga mengeluh karena listrik padam.
Abdurrachman, warga Bulak Banteng mengatakan, hujan kali ini adalah hujan paling deras yang terjadi di tahun 2010. Namun, hujan yang menyebabkan wilayahnya banjir sudah sering terjadi. “Sebenarnya bukan pemandangan baru di sini banjir dan gangnya jadi sungai. Tapi tidak separah sekarang,” ujar Ketua RT 13 tersebut.
Beberapa rumah warganya juga tak luput disinggahi air. Bahkan rumah dia pun juga banjir hingga semata kaki. ”Tadi malam saya kebetulan tidur di bawah, lha kok tiba-tiba seperti ada air di punggung. Eh, sudah banjir,” tuturnya.
Ia mengatakan, masuknya air ke gang hingga rumah karena tidak ada gorong-gorong di jalan utama. Selain itu, rusak parahnya jalan utama mengakibatkan air masuk dan tak bisa dihindari.
“Ya mau bagaimana lagi, kami pasrah saja. Beberapa kali kami mengirim surat dan mengajukan permohonan pengadaan gorong-gorong, tapi tetap tak pernah diperhatikan,” ujarnya.
Kepala Dinas PU Bina Marga Pemkot, Ir Sri Mulyono menegaskan Surabaya masih belum bisa bebas dari banjir meski pemkot sudah berusaha mengatasi. “Kalau harus bebas banjir sepenuhnya tidak akan pernah terwujud,” katanya.
Menurutnya, saat musim hujan datang dan banyak terjadi genangan air di sejumlah kawasan, masyarakat biasanya langsung mengkritik pemkot yang--menurut mereka tidak tanggap menangani masalah ini.
Laporan: Fiqih Arfani
Masa Penahanan Harvey Moeis Diperpanjang, Kejagung Ungkap Alasannya
Adapun masa penahanan Harvey Moeis diperpanjang selama 40 hari ke depan mulai 16 April 2024.
