SURABAYA POST – Menghadapi pemilihan walikota (Pilwali) Surabaya, Partai Damai Sejahtera (PDS) Surabaya bergolak. Sebagian kader meminta pimpinan partai segera menggelar rapat pleno membahas siapa calon yang akan diusung dalam bursa pilwali tersebut.
Adalah Wakil Sekretaris DPC PDS Surabaya, Frans Tulung, yang meminta Ketua DPC menggelar pertemuan dan membahasnya. Menurut dia, mepetnya masa pendaftaran calon walikota – calon wakil walikota (cawali-cawawali) ke KPU harus memaksa partai bertindak cepat. “Sekarang sudah memasuki pertengahan Februari. Kalau tidak segera ditentukan, dikhawatirkan terlambat start,” ujarnya, Minggu dikonfirmasi via handphone, Minggu 14 Februari 2010 siang.
Sedangkan, terkait pernyataan Ketua PDS Surabaya yang menyatakan sudah ada rapat pleno, Frans membantahnya. Ia mengaku tidak pernah diundang sama sekali dalam rapat pleno memutuskan cawali atau cawawali pilihan partainya. “Saya dan pengurus lainnya tidak diundang rapat pleno, itu
artinya PDS belum menentukan sikap,” kata dia.
Hanya saja, Frans juga mengakui saat ini ada beberapa kadernya yang sudah condong ke salah satu cawali tertentu. Menurutnya, jika kader itu tidak membawa nama organisasi maka tidak ada yang perlu disalahkan. “Kalau sekarang ada kader atau pengurus yang condong ke salah satu cawali maupun cawawali, itu wajar saja. Tapi jangan membawa nama partai, sebab partai memang belum memutuskan resmi siapa yang dipilihnya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPC PDS Simon Lekatompessy ketika dikonfirmasi membenarkan belum melakukan rapat pleno. Namun ia tidak memungkiri sudah dilakukan beberapa pertemuan dengan pengurus melalui rapat harian menindaklanjuti keputusan DPP.
Dijelaskannya, DPP memerintahkan DPC agar segera melakukan penjaringan cawali maupun cawawali. Usai dilakukan penjaringan, maka DPP nantinya yang menentukan apakah PDS menjadi partai pengusung atau hanya partai pendukung. “Pekan depan akan kami lakukan penjaringan calon,”
ujarnya.
Hanya saja, lanjut dia, sebelum partainya melakukan penjaringan, terlebih dahulu akan dilakukan koalisi dengan partai politik lainnya. Ini karena PDS hanya memiliki 4 kursi di DPRD Surabaya.
“Koalisi adalah harga mati PDS yang kurang 4 kursi lagi untuk bisa mengusung. Beberapa hari ke depan sudah jelas siapa partai dan tokoh yang digandeng PDS. Selanjutnya akan kita sampaikan ke DPP untuk meminta restu,” ujar Simon. “Tapi sekali lagi, semua keputusan ada di pusat,” kata pria yang juga anggota Komisi C DPRD Surabaya tersebut.
Sampai saat ini, Simon mengaku sudah mendekati dan berkomunikasi intensif dengan beberapa partai di antaranya Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Gerakan Indonesia Raya yang sudah mengusung BF Sutadi sebagai cawali, Partai Golkar, Partai Demokrat dan PKNU. “Semua peluangnya sama. Kita masih mencari, mana partai yang visi misinya sama dan sejalan dengan PDS."
Oleh Fiqih Arfani
VIVA.co.id
18 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
BYD akan meramaikan ceruk pasar komersial melalui pikap kabin ganda bertenaga listrik. Sebelumnya jenama asal China itu sudah memiliki mobil listrik penumpang, dan bus
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
29 hari lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Sinopsis Branding In Seongsu Episode 19: Kisah Pilu Alasan Dendam Lomon 5 sejak Tahun Lalu
IntipSeleb
5 jam lalu
Branding In Seongsu episode 19 mengisahkan bagaimana perasaan Lomon untuk balas dendam tercipta karena alasan yang memilukan. Apa itu? Intip spoilernya di bawah.
Shinta Arsinta kembali merilis music video versi live terbarunya dengan membawakan lagu yang berjudul 'Jaga Cinta Kita'. Videonya dirilis lewat channel YouTube.
Selengkapnya
Isu Terkini