Miras Oplosan,13 Tewas

Polisi Tahan 5 Penjual Miras Oplosan

VIVAnews - Buntut dari meninggalnya 13 warga Yogyakarta yang tewas akibat minuman keras oplosan jenis “lapen” yang dicampur dengan lotion anti nyamuk serta buah durian, Poltabes Yogyakarta telah menahan lima orang penjual miras yang mematikan itu.

Ketiga penjual miras oplosan jenis lapen yang ditetapkan menjadi tersangka adalah Gunawan Rejo, 49, Agung Budiantoro, 39, Mugiman, 54, sedangkan dua yang lainnya yaitu Sudiyono, 49 dan Sakti Darminto, 52 masih dalam pemeriksaan intensif petugas.

”Kita secara resmi sudah menetapkan 3 penjual miras oplosan sebagai tersangka dan tidak menutup kemungkinan 2 pedagang lainnya juga akan segera kita tetapkan sebagai tersangka”kata Kasat Reskrim Poltabes Yogyakarta, Komisaris Syaiful Anwar, di Mapoltabes Yogyakarta, Minggu, 14 Februari 2010

Menurut Syaiful, data korban tewas akibat miras oplosan yang masuk ke Poltabes juga semakin banyak, dari 9 orang tewas kini bertambah menjadi 13 orang.

Korban yang tewas diantaranya  Kalis, 53, Yulistyo, 50, Ratno, 46, Slamet Suprihatin, 39, Marsudi, 55, Ofisiana, 38, Eko 30, Toni, 19,  Ardiansah, 30, Joko Purnomo, 23, dan Sidik, 20, Andiyanto, 19, dan Sumanto, 28.

Lebih lanjut Syaiful juga menyatakan pihaknya sudah mengirimkan barang bukti lapen ke Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Yogyakarta untuk diuji laboratorium. Dan sampai sekarang masih menunggu hasilnya.

“Karena korban tidak hanya dari Yogyakarta, tetapi juga ada yang dari Bantul, maka kita juga berkoordinasi dengan jajaran Polres Bantul untuk mengungkap kasus ini,”tandasnya.

Sudiyono, 54, salah seorang penjual miras oplosan jenis “lapen” di sela-sela pemeriksaan menyatakan bahwa racikan lapen yang dibuatnya tidak akan menjadikan konsumen meninggal dunia. Pasalnya, dirinya tidak memberikan campuran yang berbahaya.

“Mungkin saja mereka yang membeli lapen terus dicampur bahan tertentu sendiri. Sehingga itulah yang mungkin berdampak pada kematian,” katanya.

Dia menjelaskan, dalam membuat lapen, dirinya hanya menggunakan alkohol 95,8 persen, ditambah air mineral, gula pasir, zat perasa dan sedikit pemanis.

“Perbandingannya itu 1,5 liter – 2 liter alkohol 98,5 persen dicampur dengan 15 liter air mineral.  Untuk gula pasirnya hanya 1 kilogram, pemanis dan perasa secukupnya,” katanya.

Dirinya pun memberikan penjelasan cara pengoplosannya. Yaitu air mineral dicampur gula pasir yang sudah dilarutkan, kemudian diberi zat perasa. Setelah itu dicampurkan alkohol dan kemudian ditambah dengan pemanis secukupnya.

Oplosan yang dilakukan di sebuah tempat khusus itupun kemudian ditutup rapat. Dan didiamkan selama 12 jam. Setelah itu, oplosan lapen sudah jadi dan siap dikonsumsi.

“Saya sudah puluhan tahun jualan lapen dan baru sekarang ini ada masalah. Saya yakin oplosan saya aman,” katanya seraya mengungkapkan bahwa dirinya membeli alkohol murni di salah satu toko kimia dan kawasan Malioboro.

Laporan: KDW| Yogyakarta


Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel
Mensos Risma

Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!

Dalam acara bertajuk YouTube Seribu Kartini Beda Tapi Sama di Jakarta, Jumat,19 April 2024, Menteri Sosial Risma mengemukakan bahwa seorang kreator konten tidak takut.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024