SURABAYA POST - Satu hingga dua tahun ke depan, Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS) masih merapikan rencana. BPWS masih perlu melakukan sinkronisasi dengan rencana tata ruang pemerintah daerah di empat kabupaten di Madura, juga Pemerintah Kota Surabaya dan Provinsi Jatim, serta rencana tata ruang nasional.
Hal ini disampaikan Kepala BPWS, Eddy Purwanto, Jumat (11/2). “Ada beberapa hal yang sudah bisa dikerjakan tahun ini,” kata Eddy.
Dijelaskan, yang paling mendesak dilakukan untuk wilayah sisi Madura adalah penataan pedagang kaki lima (PKL) di pintu tol ke luar di Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Bangkalan. “Kalau PKL itu harus kita pindahkan, berarti harus ada solusi. Nantinya perlu dibangun rest area. Itu bisa dijadikan tempat mereka berjualan agar lebih teratur,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya membutuhkan lahan sekitar 600 ha di sekitar kaki Suramadu sisi Madura itu. Dan, lahan itu harus segera ditata, termasuk untuk dijadikan sebagai kawasan industri. Kalau tidak, lahan itu bakal semakin ramai dan kalau tidak tertata, akan semakin kumuh. Namun, masalahnya, tanah di tiga wilayah kecamatan yaitu Kwanyar, Labang dan Trageh itu masih milik warga. “Tanah itu kan masih milik orang. Untuk pembebasannya, BPWS tidak bisa membebaskan sendiri. Itu harus lewat pemda,” ungkapnya.
Dia mengakui sampai sekarang BPWS belum membebaskan tanah satu meter pun untuk keperluan 600 ha itu. Menurut Eddy, pelaksana pembebasan tanah harus pemda. Sedangkan dana pembangunannya bisa dari BPWS atau pemerintah provinsi. “Belum ada yang dibebaskan. Harus pemda dong. Sekarang Pemda Bangkalan baru mengalokasikan dana pembebasan tanah di tahun 2010,” katanya.
Selain itu, BPWS akan mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK). Bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Negeri di Jatim, BPWS bermaksud membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan disiapkan untuk pengembangan Madura.
“Kita sekarang bersama Unijoyo Bangkalan bikin kurikulum politeknik. Politeknik ini akan mencetak tenaga menengah andal di kemudian hari yang siap pakai di Madura. Perioritasnya orang Madura, tetapi tidak menutup dari luar Madura juga,” katanya.
Ketua Komisi C, Mukaffi Anwar, mengatakan, pihaknya mengundang BPWS untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kinerja wadah bentukan presiden ini. “Nyatanya, hingga sekarang BPWS boleh dikatakan masih mandul, karena belum ada kegiatan yang signifikan untuk perkembangan Madura pasca pengoperasian Jembatan Suramadu yang hampir satu tahun ini,” katanya.
Laporan: Kasiono
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Apakah layar HP Android Anda sering bergerak sendiri tanpa sentuhan? Simak beberapa tips dan trik sederhana untuk mengatasi masalah ini dan menjaga kenyamanan penggunaan.
Kiper Timnas Indonesia U-23, Ernando Ari menjadi penyelamat kala Indonesia harus menyelesaikan pertandingan saat melawan Korea Selatan. Arnando, mampu menepis dua kali te
Anggota Bawaslu Provinsi Banten, Liah Culiah menjelaskan bahwa dalam pembentukan Panwascam Pilkada 2024 akan ada dua kategori peserta seleksi, Peserta Existing dan Pesert
Jangan lewatkan kesempatan langka untuk menambah saldo DANA Anda sebesar Rp600.000 pada 26 April 2024! Pelajari berbagai cara efektif dan terpercaya..
Selengkapnya
Isu Terkini