Aksi 'Si BuYa' yang Kebablasan

VIVAnews -- Ketua DPP PDI Perjuangan Guruh Soekarnoputra melihat demonstrasi pada 100 hari masa kepemimpinan SBY-Boediono dengan membawa kerbau bertuliskan 'SiBuYa' ini, agak kebablasan dan tidak pancasilais dalam menyampaikan pendapatnya.

"Aturan kita tidak pernah melarang rakyatnya menyampaikan pendapatnya karena dalam UUD 1945 pun sudah jelas tertuang kalau rakyat berhak berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Semuanya itu dilindungi," kata Guruh di Denpasar, Minggu, 7 Februari 2010.

Namun, jika melihat ajaran Pancasila bukan saling menyakiti atau menghina secara berlebihan seperti aksi demo yang terjadi di Jakarta.

"Jadi, sifat pancasila bukan saling menyakiti atau menghina secara berlebihan seperti itu, apalagi sampai menggunakan kekerasan," sesal dia.

Sebagai sesama warga Indonesia, semua adalah satu keluarga dan saudara, sebaiknya tidak menggunakan atribut-atribut demikian.

Sebelumnya ribuan massa yang mengatasnamakan gerakan revolusi, Kamis (28/1), memadati kawasan Istana Negara. Mereka mengkritisi 100 hari kinerja pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)–Boediono.

Yang menarik, para demontran yang tergabung dalam Pemuda Cinta Tanah Air, dalam aksinya turun ke jalan melibatkan seekor kerbau jantan. Dalam keadaan hidung dicocor, kerbau milik seorang petani di kawasan Jatiwaringin ini digiring berjalan kaki dari kawasan Bundaran HI menuju Istana Negara.

Laporan: Dewi Umaryati | Bali

Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23, Arab Saudi Tersingkir
Polisi bekuk pelaku begal yang bacok siswa SMP di Depok

Begal di Depok Nekat Beraksi Siang Bolong demi Beli Sabu

Begal itu menyasar pelajar dan perempuan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024