Jaringan Penjaja ABG Surabaya Tersebar Luas

VIVAnews - Polwiltabes Surabaya tidak menampik dugaan banyaknya jaringan 'pedagang' wanita muda (ABG) di Surabaya selain kelompok Vey.

"Mungkin masih banyak. Tapi, saya yakin mereka tiarap dulu, karena mungkin takut," kata Kasat Reskrim Polwiltabes Surabaya AKBP Anom Wibowo.

AKBP Anom menegaskan pihaknya akan menguak tuntas jaringan Vey. Karena, kalau dibiarkan akan membahayakan generasi muda. "Memang, kita cooling down dulu, tapi kita tetap fokus tuntaskan masalah ini," kata Anom.

Polisi akan terus menelusuri perdagangan wanita ini dan menjerat palakunya dengan hukuman. Dikatakan, semua perilaku jahat itu ada sanksinya. Termasuk mencelakakan atau menjerumuskan orang lain lain untuk mencari keuntungan.
 
Sebaliknya, ditemui di Klinik Polwiltabes Surabaya, Vey mengaku semua yang dilakukan bukan paksaan. "Saya tidak pernah memaksa. Mereka yang datang sendiri. Bilang kalau butuh uang, untuk menutupi kebutuhan. Kebutuhan sekolah atau ujian atau bayar hutang keluarganya," kata Vey.

Tarif yang dipatok bervariasi, antara Rp 500 ribu hingga 700 ribu. Anggota dewan yang pernah minta padanya, kena dengan harga Rp 650 ribu.

Selain dengan Ardian, Vey mengaku juga kerjasama dengan Beny. Lelaki ini dikatakan banyak punya 'ayam' cantik-cantik dan berkelas. Nama lainnya ada Yulia yang juga punya banyak stok.

Posisi Yulia lebih tinggi dibanding Beny dan Adrian. Jaringannya juga luas. Pelanggan Yulia banyak orang kaya termasuk pejabat. ''Harganya Rp 3 juta sampai Rp 5 juta,'' kata Vey.

Vey menyebut, penampilan Yulia sangat trendy. "Kemana-mana naik mobil sedan, kalau Beny dan Ardian naik sepeda montor. Kadang-kadang numpak mobil,'' lanjutya.

Bedanya, Yulia tidak menggunakan sistem online. Sudah rapi, pelanggannya kalangan atas. Hanya, terkadang kalau butuh Yulia minta juga stok ke Ardian atau Beny. Mungkin itu untuk sopirnya pejabat yang ikut menunggu.

Hingga kini pihaknya konsentrasi mengembangkan kasus prostitusi online. Polisi akan terus mengejar nama-nama yang disebut Vey ikut 'andil' di bisnis prostitusi online. ''Pokoknya, pelaku kasus trafficking kami tindak tegas,'' pungkas Anom.

Selebihnya, polisi juga menyebar anggota untuk pantau situs-situs atau jejaring sosial yang menawarkan jasa prostitusi.

Laporan: Tudji Martudji | Surabaya

Warga Brebes Ramai-ramai Gadai Emas Usai Dipakai Lebaran
Heboh Foto Pendeta Gilbert Pegang Bendera Israel

Heboh! Beredar Foto Pendeta Gilbert Peluk Bendera Israel

Menyusul kontroversi yang dibuat Pendeta Gilbert Lumoindong terkait salat dan zakat dalam Islam, kini muncul potret Gilbert tengah berfoto dengan bendera Israel.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024