"Temuan Sel Mewah Ayin Jadi Dasar Perbaikan"
VIVAnews - Direktur Jenderal Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Untung Sugiyono memenuhi undangan Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Mafia Hukum. Dalam pemanggilan ini, Satgas tidak akan mencocokkan temuan di sel mewah Artalyta Suryani dengan laporan yang dimiliki Dirjen.
"Buat apa sinkronisasi. Kita lihat faktanya saja dan itu menjadi dasar perbaikan," kata Ketua Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum Kuntoro Mangkusubroto di sela pemanggilan Dirjen Lapas, di Kantor Satgas, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin 1 Februari 2010.
Menurut Kuntoro, pertemuan dengan Untung Sugiono dan Inspektur Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, Sam L Tobing, itu merupakan pertemuan biasa.
"Tidak ada sesuatu yang strategis sekali. Ini rutin biasa," kata mantan Menteri Pertambangan dan Energi ini.
Apakah membahas soal wacana pemberhentian Dirjen lapas? "Kami tidak mengurusi soal itu," ujar Kuntoro.
Seperti diketahui, Satgas yang melakukan inspeksi mendadak menemukan ada sel mewah milik Artalyta Suryani alias Ayin dan beberapa tahanan di Rutan Pondok Bambu.
Buntut kasus itu, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencopot kepala Rutan Pondok Bambu, Sarju Wibowo. Meski demikian, Menkumham, Patrialis Akbar tak mencopot Untung Sugiono.
"Tidak ada sel mewah. Kalau anda lihat LP wanita di Yogyakarta, semuanya pakai kasur, bagus-bagus, dan mereka cukup nyaman tidurnya," kata Patrialis usai membuka acara rapat pleno ikatan notaris di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Jumat 29 Januari 2010.
ismoko.widjaya@vivanews.com
Mobil HRV Mahasiswa UI Diduga Ngebut Sebelum Tabrak Bis Kuning
Kecelakaan bus kuning dan mobil Nonda HRV yang terjadi di dalam kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, saat ini masih dalam penanganan petugas kepolisian.
