Dewan Pers

Berapa Orang Lagi Harus Jadi Korban?

VIVAnews - Anggota Dewan Pers Wina Armada mempertanyakan sikap Mabes Polri dan pihak lainnya yang menyoalkan tayangan Ruby Z Alamsyah. Beberapa kali, Ruby Alamsyah memperagakan modus penjahat membobol uang nasabah melalui anjungan tunai mandiri (ATM).

"Informasi yang ditayangkan sejumlah media televisi itu justru memberikan informasi kepada masyarakat," kata Wina dalam diskusi di tvOne, Jumat 29 Januari 2010. "Kalau tidak ditayangkan seperti itu, berapa korban lagi yang bisa kena?"

Sehingga, kata dia, Dewan Pers akan memperjuangkan kemerdekaan pers terkait pemberian informasi kepada publik. "Dengan tayangan ini, masyarakat kan jadi tahu sehingga bisa lebih berhati-hati," kata dia.

Sentil Gugatan Paslon 01 dan 03 di MK, Qodari Soroti 2 Hal Ini

Wina menilai tidak ada hubungan signifikan terpola antara berita di televisi dengan perilaku masyarakat.

Sebelumnya, Mabes Polri melaporkan Ruby ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Selain kepolisian, anggota Komisi I DPR Roy Suryo pun melakukan tindakan sama.

Dalam kesempatan sama, Roy mengatakan bahwa Komisi I komitmen untuk menjaga kemerdekaan pers. "Tapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyiarkan cara-cara pembobolan ATM itu," kata dia.

Salah satunya, kata dia, harus ada peringatan bahwa cara-cara itu jangan ditiru dan hanya sebatas informasi. "Oleh karena itu, cara-caranya jangan terlalu detail," sambungnya.

Roy khawatir cara-cara yang detail malah mengajari penjahat baru untuk membobol ATM.

Kunjungan ke Luar Negeri, Prabowo Subianto Akan ke China dan Bertemu Xi Jinping
Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro

Arema FC Langsung Tatap Laga Lawan PSS 

Arema FC dalam catatan buruk di dua laga terakhir Liga 1. Teranyar mereka dipecundangi Persebaya Surabaya dengan skor 0-1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024