Bayi Kembar Tiga, Satu Meninggal

SURABAYA POST - Satu dari bayi kembar tiga yang dilahirkan dari pasangan Iswati (25) dan Fatkhuurahman (34) warga Lingkungan Balongrawe Baru, Kelurahan Kedundung, Kota Mojokerto, Jawa Timur, akhirnya meninggal dunia. Diduga, kematian bayi tersebut akibat jantung yang lemah.

”Bayi pertama yang dilahirkan itu meninggal pukul 12.00 kemarin,” kata Bidan Rukiyati, di Mojokerto, Minggu (10/1).

Ketiga bayi yang dilahirkan pada Kamis 7 Januari itu dalam kondisi berat di bawah standar. Bayi pertama lebih kecil dibanding dengan bayi kedua dan ketiga yaitu mempunyai berat 1,3 kg dengan panjang 38 cm, bayi kedua mempunyai berat 1,9 kg dengan panjang 41 cm dan yang ketiga mempunyai berat 2 kg dengan panjang 44 cm. Ketiganya berjenis kelamin laki-laki. Selanjutnya, bayi tersebut dirujuk ke RS Kamar Medika untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

Memang, dibandingkan kedua bayi yang lain, bayi kelahiran pertama yang belum diberi nama itu berat badannya terlalu rendah. Meski untuk kedua bayi lainnya, BB-nya juga diketahui berada di bawah garis normal 2,5 kilogram. ”Meninggalnya bayi pertama, selain jantungnya lemah berat badannya sangat kurang,” ujar Rukiyati.

Sedangkan dua bayi Iswati yang kini masih menjalani perawatan insentif di RS Kamar Medika perlahan-lahan mulai menunjukkan perkembangan. Baik dari sisi BB dan TB serta mendapat asupan gizi yang memadai. ”Untuk perkembangan dua bayi lainnya cukup bagus. Berat badan maupun jantung baik,” imbuhnya.

Selain, mendapatkan asupan gizi berupa susu, dua bayi mungil itu kini masih dirawat di ruang anak. Yakni diletakkan dalam box incubator dan mendapat pengawasan khusus dari perawat.

Disinggung mengenai biaya persalinan dan perawatan rumah sakit, Rukiyati mengaku sejak kelahiran tiga bayi prematur itu diberitakan media, donatur dan dermawan mulai berdatangan. Setidaknya, lanjut, Rukiyati, kemarin sudah terkumpul sebesar Rp 2,5 juta. Masing-masing dari dua dermawan dan bantuan pihak Kelurahan Kedundung Kecamatan Magersari.

”Alhamdulillah sudah ada dermawan dan kelurahan yang memberikan bantuan secara sukarela. Termasuk biaya persalinan sebesar Rp 1 juta sekarang sudah dibayar,” katanya.

Kendati demikian, pihaknya tetap menaruh harapan pada donatur dan dermawan lain makin banyak  berdatangan. Menyusul, kata Rukiyati, biaya perawatan bagi dua bayi Iswati di RS Kamar Medika membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. ”Saya rasa seperti itu. Karena ini menyangkut pengobatan, perawatan dan pemberian gizi,” kata Rukiyati.

Sementara itu, Iswati yang ditemui di ruang persalinan mengaku menerima kehadiran tiga bayi yang dianugerahkan padanya. Meski, sejuah ini dia dan suaminya masih dibebani biaya. Baik persalinan maupun perawatan anak-anaknya di RS Kamar Medika. ”Kami akan tetap berusaha merawat mereka sendiri semampunya,” katanya.

Diakuinya, biaya persalinan sebesar Rp 1 juta, jika dibandingkan dengan pekerjaan suaminya yang hanya seorang kuli bangunan cukup berat. Sebab, disamping berstatus keluarga miskin (Gakin) dia masih harus membesarkan kedua anak lainnya, masing-masing Ariani Putri, 15 dan Riyo Dwi Saputra, 6.

”Sekarang Ariani terpaksa mencari uang sendiri. Setelah kami tidak lagi mampu membiayai sekolah, sejak duduk di SMP kelas dua dia terpaksa putus sekolah,” tutur Rukiyati.

Laporan : Inayah Khoirul l Surabaya Post

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al Habsy saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin, 8 Mei 2023.

PKS Komitmen Bangun Indonesia bersama NasDem dan PKB hingga Sakaratul Maut

PKS berkomitmen membangun Indonesia bersama Partai NasDem dan PKB sampai sakaratul maut; tak ada kamus perpisahan untuk kepentingan bangsa.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024