Puting Beliung Terjang Tiga Daerah di Jatim

SURABAYA POST - Beberapa hari terakhir ini, angin puting beliung yang berembus bersamaan hujan deras, terus menghantui wilayah Kabupaten Kediri, Madiun dan Magetan. Sejumlah rumah, bangunan sekolah dan ratusan pohon tumbang.

Sidang Sengketa Pilpres, MK Pertimbangkan Hadirkan Mensos hingga Menkeu

Selasa (5/1) sore, misalnya, angin puting beliung kembali memorakporandakan kawasan Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri.

Bahkan ada pohon besar yang menimpa bangunan sekolah TK dan merontokkan gentingnya. Sore itu juga, pohon yang menimpa gedung sekolah langsung dievakuasi sehingga gedung tersebut bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, Rabu (6/1) pagi.

Angin kencang yang menyertai hujan deras juga menimbulkan kerusakan pada rumah Mukri di Desa Sumber Agung, Kecamatan Grogol. Saat mulai hujan, Mukri sedang menemani anaknya yang belajar di teras rumahnya. Waktu angin bertiup, mereka merasakan kesejukan. “Enak yo, angine krasa seger (enak ya, anginnya sejuk),” kata anak Mukri.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Sesaat kemudian, angin datang lebih kencang. Tiba-tiba bagian depan rumah Mukri roboh. Istri dan anak Mukri sempat terhimpit reruntuhan, namun tidak sampai terluka parah. Mukri yang saat itu ada di dalam rumah, kesulitan keluar karena bagian depan rumahnya roboh dan bagian belakangnya tertimpa sejumlah tanaman bambu dan pepohonan lainnya. Berkat bantuan warga sekitar, keluarga Mukri berhasil diselamatkan dan tidak sampai terluka parah.

Sebelumnya, Minggu (3/1), puting beliung memorakporandakan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatus Shibyan Dusun Joho, Desa Wonorejo, Kecamatan Ngasem. Akibatnya, puluhan siswa terpaksa mengikuti ujian semester ganjil di halaman masjid karena, gedung sekolah yang mereka tempati rusak.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

Menurut Agung, Wali Kelas III dan V, rusaknya bangunan sekolah ini akibat terjangan angin puting beliung. Atap gedung runtuh dan berlubang besar. Sebagian peralatan sekolah juga rusak dan basah terkena air hujan. Akibatnya, 31 murid siswa kelas I dipindah ke ruang kelas V. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 20 juta.

Bencana yang sama sempat menyapu Desa Rejomulyo dan Nyawangan, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Senin (28/12) dini hari lalu. Dua rumah warga ambruk dan 16 rumah rusak. Sedangkan di Madiun dan Magetan, angin puting beliung yang menyertai hujan deras, Selasa (5/1) sore, menumbangkan sejumlah pohon dan memorakporandakan bengkel, kandang ayam serta warung.

Bangunan bengkel mobil Harli Motor milik Hari Purwanto di Jl Kelapa Manis Kota Madiun, berantakan. Satu sisi dindingnya yang terbuat dari anyaman bambu roboh, sedangkan separo atapnya beterbangan bersama kerangka.

Sementara itu, warga bersama polisi bergotong-royong mengevakuasi pohon cemara di Jl Panjaitan yang roboh. Polisi menghentikan sementara sejumlah kendaraan yang melintas, termasuk angkutan umum jurusan Madiun-Ponorogo.

Sedangkan di Magetan, angin puting beliung melanda Desa Kuwonharjo, Kec. Takeran. Kandang ayam petelur milik Subini porakporanda. Diperkirakan 1.500 ekor dari seluruhnya 3 ribu ekor ayam yang diternakkan di kandang itu, mati. Akibatnya, Subini menderita kerugian sekitar Rp 150 juta.

Tak jauh dari kandang ayam milik Subini, sebagian kandang ayam milik Djumiran tertimpa pohon tumbang. Masih di desa yang sama, sebuah warung di tepi jalan juga tertimpa pohon trembesi.

“Angin menyertai hujan hanya berlangsung sekitar dua menit. Namun, angin yang berembus dari arah timur itu sangat kencang, sehingga banyak pohon tumbang,” ujar warga.

Siswowidodo

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya