Buku dan VCD Pemakaman Gus Dur Laris Manis

SURABAYA POST - Membludaknya pengunjung selamatan 7 hari wafatnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) membawa berkah bagi penjual keliling buku agama dan VCD prosesi pemakaman Gus Dur.

Suherman (35) penjual buku agama di luar Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Kec. Diwek Kab. Jombang mengatakan, wafatnya Gus Dur membawa duka sekaligus suka cita. Dukanya, dia kehilangan tokoh yang jadi panutan bagi dirinya dan keluarganya. Karena sejak dia remaja sampai beranak tiga ini, dia sangat senang dengan sikap sederhana dan cinta damai dengan sesama umat yang dilakukan Gus Dur.

“Sampai sekarang ini belum ada tokoh yang kemampuan berpikirnya sekaliber beliau. Setiap ada kunjungan Gus Dur ke wilayah Bakorwil Bojonegoro dan Bakorwil Kediri, saya selalu ada dan berjualan seperti ini,” katanya, Rabu 6 Januari 2009 pagi.

Selama 10 tahun berjualan buku agama, pendapatan yang paling bagus berjualan buku tiga hari ini setelah Gus Dur wafat. Biasanya sekali jualan dia mendapat keuntungan bersih Rp 75 ribu. Namun, setelah Gus Dur wafat mendapat keuntungan bersih Rp 150 ribu sehari.

Erwan Saputra (17) salah satu santri yang menjual VCD prosesi pemakaman Gus Dur juga mengatakan, semula dia memroduksi 36 keping VCD dengan harga Rp 10 ribu. Ternyata minat masyarakat membeli VCD cukup besar.

Jadi Gampang Sakit, Benarkah Stres Mempengaruhi Sistem Imun?

Dalam satu jam, VCD prosesi pemakaman Gus Dur yang ditawarkan habis. Untuk itu dia bersama rekan-rekannya kembali memproduksi VCD tadi lebih banyak lagi. “Ya dua kali lipat jumlah. Setelah dipotong biaya produksi, sebagian uang hasil penjualan VCD dimasukkan kas organisasi dan infaq,” katanya.

Sedangkan Supriyono (32), penjual VCD pemakaman dan Khataman Quran selamatan 7 hari wafatnya Gus Dur telah berhasil menjual 150 keping dengan harga perkeping Rp 10 ribu. Dari menjual VCD itu mendapatkan keuntungan bersih hampir Rp 500 ribu.“Alhamdulillah dagangan saya laris. Adik saya sekarang sedang berancang-ancang merekam semua kegiatan tahlil 7 hari wafatnya Gus Dur. Ini akan kita jual ke hari berikutnya saat 40 hari Gus Dur wafat. Itu kita jual kepada peziarah ke makam Gus Dur,” katanya.

Kelebihan VCD produksi para santri Ponpes Tebuireng dibanding VCD buatan Rifai terletak pada kunjungan Gus Dur ke Ponpes Tebuireng sepekan sebelum Gus Dur wafat. Momen itu tidak ditemukan di VCD buatan Suprijono. Isi VCD Supriyono hanyalah prosesi pemakaman Gus Dur, membanjirnya peziarah di makam Gus Dur dan acara tahlilan.

Yudis (26), penjual pin bergambar Gus Dur juga dapat berkah dari membanjirnya warga ke makam dan tahlilan. Dalam sepekan ini Yudi mampu menjual 2.000 pin bergambar Gus Dur. Dari pin yang dijual Rp 1000/keping itu dia mampu mendapat keuntungan sekitar Rp 800.000.

“Omzet pnjualan pin bergambar Gus Dur sekarang ini paling banyak sepanjang 4 tahun selama saya berjualan pin tersebut,” katanya.

Bambang Sujarwanto

Kuota Eropa Lengkap! Berikut 24 Tim yang Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025
Jayabaya

Isi Ramalan Prabu Jayabaya yang Sebut Cerminkan Pemimpin Indonesia

Pada Kitab Musasar Jayabaya disebutkan bahwa, di bait 18 disebutkan sempat meramalkan para pemimpin cerdas yang dimiliki Indonesia. berikut isi salah satu bait penjelasan

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024