Yuk, Lihat Gerhana Bulan di Tahun Baru

VIVAnews - Pergantian tahun baru dari 2009 ke 2010 ini diikuti dengan fenomena Gerhana Bulan Sebagian (GBS). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika merilis, GBS ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia pada saat dini hari, 1 Januari 2010 ini.

BMKG menjelaskan, gerhana bulan selalu terjadi pada saat bulan berada pada fase purnama. Namun demikian, tidak setiap purnama terjadi gerhana bulan, karena orbit Bulan mengelilingi Bumi tidak bertepatan dengan orbit Bumi mengelilingi Matahari (disebut ekliptika), tetapi membentuk sudut sekitar 5,2 derajat.

Apabila fase bulannya purnama dan posisinya di titik perpotongan orbit Bulan dan ekliptikalah, gerhana Bulan akan terjadi. Contoh keadaan ini adalah pada tanggal 1 Januari 2010 nanti. Saat itu fase bulan sedang purnama, dan posisinya hampir di titik perpotongan orbit Bulan dan ekliptika. Hal ini dapat diperhatikan pada Gambar 1 di bawah, khususnya yang bagian atas.

Selain itu, untuk setiap tempat, waktu terjadinya gerhana akan berbeda-beda karena kejadian gerhana ini terkait dengan posisi lintang dan bujur pengamat. Untuk selanjutnya, hanya akan diuraikan kejadian gerhana Bulan sebagian ini secara global.

Gerhana dimulai dengan masuknya Bulan pada bayangan Penumbra Bumi. Hal ini terjadi pada 1 Januari 2010 pukul 00.17 Waktu Indonesia Barat. Pada saat tersebut piringan Bulan yang terlihat dari Bumi masihlah utuh.

Selanjutnya, Bulan akan memasuki bayangan umbra Bumi pada pukul 01.52 WIB. Mulai saat ini piringan Bulan akan tertutupi oleh piringan Bumi sehingga yang tampak oleh pengamat bukanlah piringan Bulan secara penuh, tetapi pada bagian pinggirnya akan gelap.

Puncak GBS akan terjadi pada pukul 02.22. Pada pukul 02.52, Bulan mulai meninggalkan bayangan umbra Bumi dan piringan Bulan yang terlihat dari Bumi kembali utuh. Total proses tertutupnya piringan Bulan ini adalah 59 menit 58 detik. Pada pukul 04.28, proses gerhana Bulan sebagian-pun berakhir. Lama proses GBS ini dari awal hingga akhir adalah 4 jam 11 menit 3 detik.

Dan semua proses ini dapat diamati di semua daerah di Indonesia (jika cuaca cerah), kecuali di bagian timur Indonesia. Penduduk di kawasan timur seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur tak bisa menyaksikan saat gerhana bulan akan berakhir.

Anda berminat menyaksikannya?

Ternyata SYL Pakai Uang Peras Pejabat Kementan untuk Renovasi Rumah dan Perawatan Keluarga
Pendeta, Eastwood Anaba

Pendeta Ini Ajak Jemaatnya Untuk Masuk ke Masjid dan Ungkap Hal Tak Terduga Ini

Tidak hanya itu saja, sang pendeta juga sempat membandingkan adab seorang muslim ketika memasuki masjid dengan orang kristen ketika mendatangi gereja.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024