VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pengarahan kepada para Taruna, Pengasuh, dan Perwira Tentara Nasional Indonesia dan Polri, di Graha Samudera Bumi Moro, Surabaya. Dalam pengarahan itu, ada tiga nasihat mantan Kepala Sosial Politik TNI itu.
“Pertama, bertekad menjalankan tugas dengan baik, apapun tugas dan jabatan yang diberikan dan di manapun," ujar jenderal bintang empat purnawirawan itu, Selasa 22 Desember 2009 malam. "Saya tidak ingin mendengar perwira remaja memilih tempat bertugas, memilih jabatan. Apapun tugas dan jabatan yang diberikan jalankan dengan sebaik baiknya,” ujarnya seperti dirilis laman resmi Presiden.
“Kedua, terus menerus belajar mengembangkan diri, mengasah kemampuan secara sendiri, untuk mencapai kemampuan lebih tinggi lagi," ujar SBY.
Ketiga, bermental baja, kuat, ulet dan tidak cengeng menghadapi segala tantangan. "Bahkan, ada satu masa di mana akan kalian semua lalui, sebagaimana senior kalian juga pernah mengalami, yaitu cobaan, bahkan kegagalan. Wajarlah dalam berkarier sekali-kali kita tidak berhasil, namun harus bangkit kembali, resepnya kalian harus bermental baja," ujar SBY.
“Untuk mencapai cita-cita yang tinggi, apakah itu menjadi jenderal atau laksamana, tidak boleh menghalalkan segala cara atau menjatuhkan kawan. Tidak Boleh! Untuk mencapai cita-cita tinggi itu, hanya dengan kerja keras, gigih berjuang, menjalankan tugas sebaik-baiknya , hanya jalan itu kalian dapat menggapai cita-cita," kata SBY di hadapan ribuan calon perwira taruna/taruni TNI-Polri yang akan dilantik Rabu 23 Desember ini.
Presiden juga membagi pengalaman-pengalaman dalam berkarier di lingkungan TNI hingga menggapai gelar jenderal. Menurut Presiden, untuk menjadi seperti sekarang ini, bukanlah hal yang mudah dilalui. “Penuh ujian, tantangan dan cobaan, dan itu pula akan dilalui para calon perwira sejak dilantik, hingga mengakhiri pengabdian puluhan tahun di lingkungan TNI,” ujarnya.
Industri Facility Manajemen Indonesia di Atas Vietnam dan Kamboja
Industri Facility Management (FM) yang memasok pekerja outsourcing di Indonesia mengatakan bahwa pasar Indonesia lebih baik dari Vietnam dan Kamboja.
