VIVAnews - 2009 menjadi tahun yang paling brutal bagi jurnalis. Pasalnya, jumlah wartawan yang tewas dalam menjalankan tugas di manca negara sebelum tahun ini berakhir saja sudah mencetak rekor tertinggi.
Demikian menurut suatu organisasi independen di New York, Amerika Serikat, yang memperjuangkan kebebasan pers, Committee to Protect Journalists (CPJ). Dalam laporan yang akan resmi dirilis CPJ, Kamis 17 Desember 2009 waktu setempat, mulai Januari hingga pertengahan Desember tahun ini sudah 68 wartawan tewas. Jumlah tersebut meningkat 60 persen dibanding 2008, dimana hanya 42 jurnalis yang tewas saat menjalankan tugas.
"Yang terjadi adalah bahwa tiga perempat dari mereka yang tewas, dibunuh dengan sengaja terkait hasil kerja mereka, dan 82 persen dari kasus-kasus ini tidak ada yang dibawa ke pengadilan," kata Deputi Direktur CPJ, Robert Mahoney, dalam wawancara melalui telepon oleh Associated Press, Rabu 16 Desember 2009. "Ini efek beracun pada jurnalisme yang berkualitas," tambahnya.
Jumlah wartawan yang bertugas sepanjang tahun ini memecahkan rekor yang terjadi pada 2007. Saat itu, 67 wartawan dibunuh atau terbunuh.
Bahkan, tahun ini terdapat rekor dimana dalam sehari puluhan wartawan meregang nyawa secara memilukan. Peristiwa itu terjadi di Filipina pada November lalu.
Saat itu, 30 pewarta ikut dibantai ketika ikut rombongan keluarga seorang walikota yang akan mendaftar sebagai kandidat gubernur Provinsi Maguindanao dalam pemilihan tahun depan. Mereka turut menjadi korban persaingan politik dalam pemilihan kepala daerah di Filipina bagian selatan itu, yang sarat dengan pertikaian.
Dengan demikian, Filipina tahun ini dikenal menjadi ladang pembantaian bagi para wartawan, padahal negeri ini bukan termasuk wilayah konflik.
Sementara itu, Somalia menjadi negara maut kedua bagi wartawan untuk tahun ini, dimana sembilan jurnalis tewas. Empat wartawan juga terbunuh di Pakistan, diikuti Rusia dengan tiga jurnalis.
Dua wartawan lain terbunuh di Meksiko dan Sri Lanka. Negara-negara lain yang juga memiliki wartawan yang tewas terbunuh adalah Indonesia, Afganistan, Kolombia, El Salvador, Kenya, Madagaskar, Nepal, Nigeria, wilayah konflik Palestina, dan Venezuela. (AP)
VIVA.co.id
24 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Harga emas internasional maupun produk Antam melemah pada perdagangan Rabu, 24 April 2024. Itu terjadi karena kekhawatiran akan eskalasi konflik Timur Tengah kian mereda.
4 Sosok Jenderal Bintang 4 Kelahiran Tanah Sunda, Pernah Jadi KSAD dan Panglima TNI
Nasional
24 Apr 2024
Keempat prajurit TNI yang berasal dari wilayah Sunda telah meniti karir cemerlang dalam dunia militer. Prestasi mereka sangat moncer dengan pangkat jenderal bintang empat
TikToker Galih Loss ditangkap polisi buntut kontennya yang diduga menistakan agama.
Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya setelah ditetapkan sebagai Presiden RI terpilin 2024-2029.
"Untuk sejauh ini, sudah ada 12 orang yang telah melaporkan (Rektor UNU). Mereka masing-masing mahasiswi, staf hingga dosen. Pelaporan itu dilayangkan ke pihak LLDIKTI."
Selengkapnya
Partner
Seorang pria asal Malang, Jawa Timur yang dulunya adalah guru bagi banyak pendeta akhirnya memutuskan untuk masuk Islam. Keputusan dia menjadi mualaf tentu menyita
UGM: Tiga Kunci Sukses Berkarir, Kuasai Jejaring, Mampu Berkomunikasi, Punya Semangat Daya Juang
Wisata
17 menit lalu
Direktur Pemasaran dan Penjualan, Bisnis Indonesia Group, sekaligus Alumni UGM, Hery Trianto membagikan pengalamannya di bidang media, dalam pembekalan kepada 1.387 Calon
Irham menyampaikan, longsor di tebing tersnut terjadi 3 kali saat desa tersebut diguyur hujan deras pada tahun ini. Diduga tidak kuat menahan gerusan ai hujan.
Jelang Pilkada 2024, Kapolres Waykanan Menyapa Tokoh Adat
Lampung
sekitar 1 jam lalu
Kapolres Way Kanan AKBP Pratomo Widodo didampingi Kasat Intelkam Iptu Asep Komarudin menyambangi kediaman tokoh adat, di kediamannya bapak Ikroni gelar Sunan Kemala Raja
Selengkapnya
Isu Terkini