Menristek Bicara Isu Kiamat 2012

VIVAnews - Isu kiamat pada 2012 masih dianggap dapat meresahkan kehidupan bermasyarakat. Maka itu, sejumlah lembaga pemerintah berkumpul untuk mendapatkan 'pencerahan' agar dapat meredam isu itu.

"Akhir-akhir ini kita ada isu hari kiamat pada 2012, semoga ini bisa menepis isu kiamat 2012," kata Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata di Kantor Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Jakarta Timur, Selasa 15 Desember 2009.

Suharna menjelaskan soal isu kiamat 2012 ini di hadapan semua staf bidang Kehumasan yang berada di seluruh instansi-instansi milik pemerintah. Menurut Suharna, isu kiamat 2012 itu sudah lama.

"Itu bagian dari ramalan. Apakah akan kiamat? Saya kira hanya Allah yang mengetahui," ujar menteri yang juga mantan Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Menurut Suharna, sebagai orang beriman sebaiknya menjadikan isu kiamat itu sebagai pengingat saja. Terutama soal adanya fenomena-fenomena yang tidak terduga tentang kematian, kiamat, dan sebagainya itu.

"Bahwa tidak ada yang abadi di dunia, semua pasti akan berakhir," kata dia. Isu kiamat itu berangkat dari berakhirnya kalender Suku Maya pada 20-12-2012.

Seperti diketahui, badai Matahari atau 'kiamat' yang sebelumnya diprediksi jatuh pada 2012 itu mampu merusak sistem teknologi tinggi. Sistem yang dapat dirusak oleh 'kiamat' itu seperti satelit, GPS, dan komunikasi jarak jauh.

Pilkada Serentak 2024 Diusulkan Ditunda, Ini Sejumlah Pertimbangannya

ismoko.widjaya@vivanews.com

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi

Instruksi Irjen Karyoto ke Jajarannya Pastikan Rangkaian Perayaan Paskah Kondusif

Polda Metro Jaya menegaskan bakal memberikan pengamanan pada seluruh gereja yang ada di wilayah Jadetabek saat Tri Hari Suci Paskah yang dimulai hari ini.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024