VIVAnews - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Ia didakwa sebagai aktor intelektual atau dalang pembunuhan.
Salah satu yang dijadikan bukti di persidangan adalah rekaman closed circuit television (CCTV) yang memperlihatkan pertemuan antara Antasari dan dua terdakwa lainnya yaitu Sigid Haryo Wibisiono, dan Williardi Wizar, di kediaman Sigid.
Dalam sidang terdakwa Sigid, Antasari membantah bahwa pertemuan itu membahas rencana pembunuhan Nasrudin. "Saya kalau pulang pasti lewat samping rumah terdakwa, makanya saya sering mampir hanya sekedar ngopi dan ngobrol," kata Antasari dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 10 Desember 2009.
Kala itu Januari 2009. Antasari mendapat telepon dari Sigid. Ia diminta mampir ke rumah Sigid sepulang kantor. Di ruang biasa mereka ngobrol, Sigid bertanya soal kedekatan Antasari dengan Kapolri. Antasari tak membantah jika sering bermain golf bersama Kapolri.
Di tengah obrolan itu, Sigid kemudian masuk ke dalam ruangan dan kembali dengan membawa seorang polisi berpakaian lengkap yaitu Komisaris Besar Williardi Wizar. "Saya sudah Kombes Pak, menurut info bapak sering golf dengan Kapolri," kata Antsari mengulang kalimat Willi. "Saya bilang saya memang kenal Kapolri tapi kalau urusan seperti ini saya nggak janji."
Obrolan kemudian berlanjut ke pengalaman menjadi pejabat di Jakarta Selatan. Antasari pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, sedangkan Willi pernah menjadi Kapolres Jakarta Selatan. Namun, Willi menjabat setelah Antasari pindah. "Pertemuan itu hanya 15 menit, kami bercerita soal Jakarta Selatan, setelah itu tak ada pembicaraan lain," kata Antasari.
Saat bersaksi untuk Antasari pada sidang beberapa waktu lalu, Willi mengungkap bahwa penyidikan kasus pembunuhan Nasrudin dikondisikan untuk menjebak Antasari sebagai dalang pembunuha. Namun, kesaksian Willi itu menuai bantahan dari para penyidik kepolisian.
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Berbagai faktor yang memiliki pengaruh terhadap durasi hidup seseorang, termasuk gaya hidup, faktor genetik, risiko kesehatan, dan faktor lain. Ini negara kematian tinggi
AHY Wanti-wanti Prabowo Usai Bertemu Cak Imin
Politik
25 Apr 2024
Ketua Umum Partai Demokrat AHY merespons pertemuan Prabowo Subianto dengan Cak Imin di kantor DPP PKB, Rabu. AHY memberikan peringatan ke Prabowo
Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel
Nasional
25 Apr 2024
Kantor Wali Nagari Singguliang Lubuak Aluang Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman disegel oleh warga setempat, Kades dituduh hubungan sejenis
DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyetujui untuk merekomendasikan Imam Budi Hartono sebagai bakal calon Wali Kota Depok pada Pilkada serentak 2024
Satu prajurit TNI yang menjadi korban tersambar petir di dekat Mabes TNI, Cilangkap, meninggal dunia, karena pendarahan di telinga
Selengkapnya
Partner
Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-22, Shin Tae yong Optimis Squad Garuda Bisa Menang
Purwasuka
7 menit lalu
Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Korea Selatan (Korsel) pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Kamis (25/4)..
Temukan kode redeem terbaru untuk game Mobile Legends hari ini! Klaim hadiah spesial dari Moonton dengan cara yang mudah dan cepat. Yuk, segera dapatkan hadiah-hadiahnya!
Ingin tambahan penghasilan tanpa modal? Segera klaim saldo DANA gratis Anda hari ini! Temukan cara-cara mudah dan menarik untuk mendapatkan cuan ekstra hanya dengan hp.
akil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono (IBH) menilai disahkannya Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ) akan memberi pengaruh untuk perkembangan Kota Depok. Dengan
Selengkapnya
Isu Terkini