Waspadai Aksi Antikoruptor Rawan Disusupi

VIVAnews --  Aksi damai hari antikorupsi yang berlangsung di Jakarta dan sejumlah wilayah Indonesia hari ini, 9 Desember 2009, sangat rawan disusupi oleh kelompok yang memang ingin menciptakan ketegangan politik. 

HKTI Usulkan HPP Gabah Naik Jadi Rp6.757

Karena itu, masyarakat diimbau untuk mewaspadai kelompok yang mencoba menyebar fitnah seperti yang dilakukan kelompok tertentu beberapa waktu lalu.

"Apa yang diungkapkan presiden itu bukan paranoid, itu sebagai warning yang wajar di lontarkan sebagai negara demokrasi," kata juru bicara aktivis 98, Bernard Haloho melalui keterangan pers yang diterima VIVAnews.

Meski demikian, aksi damai antikorupsi itu tetap harus mendapat dukungan. Apalagi yang menyangkut masalah angket Century yang memang harus dilakukan secara terbuka, beretika dan menjujung tinggi hukum dan asas praduga tak bersalah. "Bukan menuding atau memfitnah dengan data yang tidak jelas sumber kebenarannya,"

"Karena itu kami mendesak PPATK untuk segera membuka aliaran dana itu, snheingga masyrakat tahu info yang sebenarnya," tuturnya.

Sementara aksi damai yang digelar di Jakarta ini diperkirakan berjumlah 1.000 orang dengan pengamanan lebih dari 2.500 baik unsur Polisi maupun TNI yang ikut membantu mengamankan aksi tersebut.

Massa yang berdatangan ini terlihat membawa bendera dari tiga elemen. Ketiga lembaga yang sudah mulai datang ke Bundaran HI ini yakni, Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK), Peduli Bangsa, dan Gerakan Bersama Rakyat Anti-Korupsi (Gebrak).

Sadis! Agustami Paksa Kekasih Gelapnya Aborsi di Kelapa Gading, Korban Tewas Pendarahan
Pistol/Ilustrasi.

Kota Ini Sahkan Undang-undang yang Izinkan Guru Bawa Senjata Api ke Sekolah

Meski banyak ditentang, anggota parlemen di negara bagian Tennessee, Amerika Serikat, baru saja mengesahkan undang-undang yang mengizinkan guru untuk membawa senjata api

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024