"Menkeu Harus Beri Garansi Industri Lokal"

VIVAnews - Industri pertahanan lokal siap memasok kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) jika pemerintah mau memberikan jaminan (garansi) pendanaan perbankan.

"Kebutuhan Polri dan TNI untuk lima tahun ke depan semaksimal mungkin akan menggunakan produksi dalam negeri, seperti produksi Pindad, PAL, dan DI," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat usai membuka Munas I IISIA di Jakarta, Selasa 1 Desember 2009.

Saat ini dengan koordinasi bersama Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, sedang merumuskan spek dan kebutuhan alat persenjataan lima tahun ke depan. "Setelah masalah teknis ini selesai, saya usulkan ke Menkeu agar skema pembiayaan bersifat multiyears lima tahun dan harus dijamin Menkeu, sehingga industri pertahanan dalam negeri bisa mengakses perbankan nasional," kata dia.

Hidayat mengaku, untuk mencapainya, telah dilakukan pendekatan dengan perbankan nasional. "Dalam beberapa kesempatan pembicaraan, juga dilibatkan perbankan nasional, seperti Agus Martowardojo (Dirut Bank Mandiri)," ujarnya.

Pembiayaan pengadaan alat persenjataan lima tahun ke depan akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Alokasi anggaran saat ini sedang digodog Menteri Keuangan.

Pada 9 Desember mendatang, Presiden SBY akan secara resmi membuka Seminar Industri Pertahanan Nasional Lima Tahun yang akan menjadi acuan program kerja kabinet melakukan revitalisasi industri pertahanan. "Setelah revitalisasi pabrik pupuk dan gula, kemudian industri pertahanan. Ini ide murni dari Presiden yang muncul belakangan ini," kata Hidayat.

hadi.suprapto@vivanews.com

Program Beasiswa Kuliah S1 di Jepang, Bebas Biaya dan Dapat Uang Saku Rp12 Juta Perbulan
VIVA Militer: Bendera Israel

Timur Tengah Memanas, Australia Peringatkan Warganya Segera Tinggalkan Israel

Kementerian Luar Negeri Australia memperingatkan bahwa situasi keamanan dapat memburuk dengan cepat, tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024