SURABAYA POST -- Di tengah kesiagaan Pemkab Mojokerto terhadap bahaya longsor di kawasan Pacet, eksplorasi sirtu yang dapat memperparah kerusakan lingkungan ternyata masih terus berlangsung.
Berdasarkan pantauan Surabaya Post di sejumlah lokasi, eksplorasi sirtu itu berlangsung di kawasan hilir, terutama di Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Pacet.
Lokasi eksplorasi yang cukup parah ada di Desa Slawe Kecamatan Pacet. Di lokasi ini sampai Senin (30/11) pagi, tampak hilir mudik truk pengangkut sirtu dan alat berat seperti becho yang keluar masuk dari kawasan ini.
Lokasinya berada di dekat sungai dan di tengah areal persawahan hijau. Di sana terlihat lubang menganga dengan diameter ratusan meter.
Begitu dalam dan luasnya lokasi eksplorasi ini, sehingga dari atas orang-orang yang bekerja di lokasi ini hanya tampak titik-titik belaka. Mereka yang menaikkan sirtu-sirtu tersebut ke atas truk yang datang.
Beberapa truk bahkan leluasa melewati kawasan Padepokan Asah Trampil yang merupakan lokasi diklat milik Pemkab Mojokerto. Masyarakat sekitar tampaknya juga sudah tidak bisa berbuat apa-apa dengan kondisi ini.
Sementara Camat Pacet Ardi Sepdiono menyatakan adanya posko di wilayahnya untuk mengantisipasi bencana alam pada musim hujan ini. Bahkan, posko ini menyiapkan petugas jaga selama 24 jam nonstop.
Setiap malam disiagakan empat petugas, dua petugas dari Satpol PP dan dua lainnya dari pegawai kecamatan. “Posko itu di kantor kecamatan, praktisnya akan kita mulai awal Desember lusa,” katanya.
Laporan: Iwan Rokhim