HIV/AIDS

Takut Dikucilkan, Warga Beresiko Enggan VCT

SURABAYA POST – Jumlah penderita HIV/AIDS terus bertambah. Bahkan hingga 2012, jumlah penderita HIV/AIDS diprediksi terus naik.

Data Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyebutkan, sejak 2004 hingga Juni 2009 jumlah kasus HIV/AIDS yang berhasil ditemukan sebanyak 3.278 orang.

Timur Tengah Memanas, Australia Peringatkan Warganya Segera Tinggalkan Israel

Angka yang ada diprediksi terus naik karena jumlah penderita yang sudah diketahui ibarat gunung es. Sebab itu, Dinkes mendorong mereka yang riskan terkena HIV/AIDS untuk segera memeriksakan diri.

Hanya saja, itu bukan hal yang mudah. Kebanyakan orang masih enggan menjalani VCT (voluntary counseling and testing) meski tahu dirinya berisiko terkena HIV/AIDS. “Perlu ada strategi untuk mendorong mereka yang berisiko agar mau memeriksakan diri,” kata Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, dr Esty Martiana Rachmie, Senin (30/11), dalam rangka Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap 1 Desember.

Tempat melakukan pemeriksaan VCT sendiri sudah banyak terdapat di Surabaya. Total sudah ada 13 tempat yang memberikan layanan VCT. Di antaranya RSUD dr Soetomo, RSD dr Soewandhie, RSAL dr Ramelan, RS Bhayangkara serta empat puskesmas, yakni Dupak, Putat Jaya, Perak Timur dan Krembangan.

Dengan membangun kesadaran untuk melakukan VCT, Esty berharap kesehatan para pengidap HIV bisa dimonitor. Jika kesehatannya terus terpantau, mereka bisa terhindar jatuh ke stadium 3-5 atau sudah terkena AIDS.

Selain membangun kesadaran untuk memeriksakan diri, Dinkes juga ingin mengedukasi masyarakat mengenai pengertian yang benar tentang HIV/AIDS. Selama ini, masyarakat terstigma bahwa penderita HIV/AIDS adalah orang yang bermoral rusak atau kaum homo dan lesbian. Padahal pengertian itu tidak benar.

“Banyak juga ibu rumah tangga yang tidak tahu apa-apa tiba-tiba tertular dari suaminya, atau anak-anak yang terkena dari orangtuanya,” kata Esty.

Stigma inilah yang ingin diubah Dinkes dengan memberikan pemahaman secara utuh kepada masyarakat mengenai HIV/AIDS. Edukasi tersebut diberikan melalui sekolah-sekolah, ibu-ibu PKK dan lain-lain agar penderita HIV/AIDS bisa diterima seperti warga pada umumnya di lingkungan tempat ia tinggal maupun bekerja.

Esty mengatakan, salah satu kesulitan penanggulangan HIV/AIDS adalah karena masih ada stigma di masyarakat bahwa penderita HIV/AIDS harus dikucilkan. “Inilah yang membuat mereka yang berisiko enggan memeriksakan diri karena takut tidak diterima oleh masyarakat,” kata Esty.

Renny Mardiningsih



Toyota Land Cruiser 250

Terpopuler: Harga Toyota Fortuner Hybrid, Land Cruiser Tangguh Versi Murah

Berita yang membahas mengenai harga Toyota Fortuner Hybrid dan Land Cruiser tangguh versi murah, banyak sekali pembacanya sehingga jadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024