13 Balita di NTB Mengidap HIV/AIDS

VIVAnews -- Sebanyak 13 balita di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengidap HIV/AIDS. Dua penderita diantaranya menimpa balita yang baru berusia 15 dan 7 bulan. Kedua balita yang masing-masing berinisial RA dan WD diketahui berasal dari Kota Mataram dan Lombok Barat. 

Keduanya terdeteksi terinveksi virus HIV/AIDS ketika menjalani perwatan di RSUP NTB. Sebelumnya kedua balita tersebut dirawat sebagai pasien gizi buruk, namun hasil tes VCT menunjukkan keduanya terinveksi HIV/AIDS.

Data Komisi Penanggulangan AIDS NTB menyatakan jumlah pasienderita HIV/AIDS  di NTB pada tahun 2009 ini meningkat dari tahun sebelumnya.

Jika 2008 lalu penderita HIV mencapai 137 orang tahun ini penderita HIV mencapai angka 163 orang. Sedangkan kasus AIDS yang sebelumnya mencapai 83 penderita namun pada tahun ini mencapai 115 penderita.

Kepala Sekertariat Komisi Penanggulangan AIDS NTB Muchtar mengatakan kasus HIV/AIDS tertinggi ditemui di Kota Mataram dengan jumlah 71 penderita HIV dan 56 AIDS.

"Umumnya pendertia HIV/AIDS di NTB terkena akibat Hetroseksual dan jarum suntik.Meningkatnya angka penderita HIV/AIDS disebabkan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan dirinya," kata Muchtar kepada wartawan di Mataram Kamis 26 November 2009.

Tidak hanya balita,kasus HIV/AIDS juga tampaknya diderita oleh berbagai lapisan masyarakat. Berdasarkan profesi HIV AIDS di NTB juga diderita oleh enam narapidana,12 Tenaga Kerja,100 swasta,35 ibu rumah tangga, 12 Pegawai Negeri Sipil dan honorer, 6 pekerja wisata, 7 pelajar dan Mahasiswa, 24 wanita pekerja seks,7 karyawan,3 TNI/Polri, 7 Petani, 5 Sopir, 1 Seniman, 1 Nelayan dan 62 tidak bekerja. Hingga saat ini dari 115 penderita AIDS 68 orang meninggal dunia dan 47 orang yang masih hidup.

Untuk menanggulangi masalah HIV/AIDS di NTB Komisi Penanggulangan AIDS NTB akan membangun klinik Voluntary Counsellings and Testing (VCT) di lima Rumah Sakit di Pulau Sumbawa.

Tisu Magic hingga Minyak Lintah Papua Ditemukan Saat Olah TKP Pembunuhan Wanita Open BO

Pengadaan klinik VCT itu menurut Muchtar akan dilakukan secepat mungkin menyusul meningkatnya angka penderita HIV/AIDS di NTB.

"Selama ini klinik VCT di Pulau Sumbawa tidak ada sehingga menyulitkan kami untuk mendeteksi pendertia HIV/AIDS,"ujarnya.

Laporan: Edy Gustan | Mataram

Beda Sikap Ria Ricis dan Teuku Ryan Memperlakukan Orang Tua, Pantesan Susah Rujuk
Ilustrasi penipuan di online

Waspada Penipuan Kerja Paruh Waktu yang Marak di Shopee

Seorang Ibu Rumah Tangga di Bogor bernama Jehan, menjadi korban penipuan berkedok kerja paruh waktu Shopee. Ia kehilangan uang hingga Rp131 juta, karena tergiur dengan im

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024